Pages

Rabu, 04 Juni 2014

"It still seems like he hasn't left, he just stucked there in Penang and never come back"

Tiba-tiba terpikir untuk berbagi sebuah kisah yang awalnya aku kira hanya ada di novel-novel teenlit.

Aku ada di sana saat kau bercerita tentang persahabatanmu dengan laki-laki itu. Aku masih bisa mengingatnya dengan jelas, walaupun waktu itu kita masih sangat muda untuk berbicara mengenai masalah seperti ini.

Aku ada di sana saat kalian memutuskan untuk mengganti kata sahabat menjadi pacar. Aku sudah cukup besar untuk mengerti hal ini, tapi kau belum cukup besar untuk berada dalam hubungan seperti itu, menurutku. Tapi aku menyetujuinya. Aku memang belum pernah bertemu dengan laki-laki itu, namun aku cukup mengenalnya dari semua kisah yang kau bagikan. 

Pacaran dengan sahabat sendiri. Seperti di novel teenlit, kan? Tapi kisah ini ga sesimple itu. Biarkan aku melanjutkannya..

Aku ada di sana saat kita sama-sama mulai beranjak dewasa. Masih belum terlalu dewasa untuk memahami arti cinta namun sudah cukup dewasa untuk sekedar tahu apa itu cinta

Aku ada di sana untuk mendengar kisah kalian. Baik kisah yang menyenangkan ataupun kisah yang menyedihkan, aku selalu ada di sana. Kau tidak perlu menyuruhku dua kali untuk menjadi pendengarmu karena aku dengan senang hati melakukannya. Saat itu aku tahu, laki-laki ini sangat spesial untukmu.

Aku juga ada di sana saat kalian memutuskan untuk berhenti. Antara sudah tidak nyaman atau ada faktor lain. Lagian, tidak gampang untuk anak belasan tahun berkomitmen setia kepada satu orang. Wajar.

Aku hanya tidak menyangka kalian benar-benar berhenti. Berhenti menjadi pacar sekaligus berhenti menjadi sahabat. Sangat disayangkan tapi, aku bisa berbuat apa?

Aku ada di sana saat kau berusaha dengan laki-laki lain. Kau berhasil, untuk beberapa waktu. Tapi menurutku, kau tidak pernah seberhasil dulu. 

Aku ada di sana dan mulai mengenal laki-laki itu secara langsung. Tidak lagi berdasarkan kisah-kisah yang kau bagikan, karena kau sudah berhenti melakukannya. Aku mengenalnya dan semakin menyayangkan keputusan kalian untuk berhenti waktu itu. 

Aku ada di sana, melihat dengan mataku sendiri, kau berusaha dengan laki-laki lain dan dia berusaha dengan perempuan lain. 

Aku juga ada di sana saat kau berhadapan dengan kenyataan yang sangat menyakitkan untuk perempuan belasan tahun sepertimu. 

"dia meninggal"

Dulu, aku selalu beranggapan bahwa hal-hal seperti ini hanya terjadi di novel atau di ftv. Kenyataannya, hal ini terjadi dengan orang terdekatku. Aku masih tidak menyangka, sampai sekarang.

Bagaimana keadaan perempuan itu sekarang?

Dia baik-baik saja, mulai berusaha lagi dengan laki-laki lain namun di sisi lain tetap setia dengan laki-laki itu. Laki-laki yang sekarang ini kuyakini menjadi malaikat pelindungnya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa laki-laki itu pernah punya perempuan selain dirimu. Dia pernah menjalin kisah dengan perempuan selain dirimu. Tapi, menurutku, kau adalah perempuannya yang paling spesial.

Kau menyukainya sejak di sekolah dasar. Kau menyukainya karena kepolosan anak sd yang dimilikinya. Kau menyukainya dari awal.. 

Kau menyukainya sebelum dia berubah menjadi anak sma yang kece. Sebelum dia membawa mobil ke sekolah. Dan sebelum banyak perempuan yang berusaha menarik perhatiannya.

Dan, kau menyukainya sampai sekarang. Jangan menepis hal itu.

Mungkin, Tuhan tidak menginginkan dia menjadi milik perempuan lain selain dirimu. Jadi, Dia memutuskan untuk menjadikannya sebagai malaikatmu. 

Kau seharusnya bahagia karena sahabat, mantan pacar dan malaikatmu adalah orang yang sama. Tidak semua orang bisa mendapatkan hal seajaib ini.

Aku bangga karena selalu ada di sana dan aku bangga mengatakan bahwa perempuan itu adalah my sister from another mother, Priscilla Agina Depari.