Pages

Rabu, 30 Juni 2010

apa aku sudah sembuh?

waaa, saya gak tau apa yang terjadi pada saya. saya semakin normal !
keliatan ga sih dari blog aku yang semakin hari semakin menjurus kearah normal dan ga jayus seperti biasa? iyakan?
huhu, apa yang terjadi pada saya? saya ga tau harus senang atau sedih jika saya menjadi normal, gila adalah bagian dari hidup saya selama 14tahun saya hidup di dunia ini.

jujur, ketika saya di rasuki oleh virus-virus gila itu saya merasa senang, asik, dan happy. gak ada kesedihan sama sekali tapi ketika saya normal saya merasa terpuruk dalam kesedihan yang mendalam *alaaah*

jadi saya harus seperti apa? senang atau tidak?
apa mungkin kegilaan saya hilang seiring saya semakin dewasa dan mengetahui yang mana yang benar dan buruk *apa ini?*

kegokilan saya berkurang dan membuat saya minder, gokil adalah kebanggan yang saya miliki selama ini, karena gokil saya bisa di kenal baik oleh manusia-manusia yang baik, berbudi pekerti dan rajin menabung serta rajin mandi.

waaaaaa, saya ga mau normal. apa saya sudah sembuh? ada ga ya dokter yang bisa meronsen kegilaan saya? huahuaa ~~ saya ga mau menjadi normal!! saya mau menjadi gokil lagi! ayodonggg!

sejak kapan sih manusia ga pengen normal? waa,cuma akulah itu. blog saya ini bisa di bilang nyampah loh, wakak :D tapi gpp deh :) yang penting happy.

Selasa, 29 Juni 2010

about my schön

eh,aku mau cerita tentang si schön, dia ini cowok yang aku suka, sekarang namanya di rahasiain dulu yah. ntar kalau waktunya udah tiba aku kasi tau.
aku mau sharing nih sama kalian tentang perkembangan aku sama si schön ini.
kami ga jelas nih sekarang ceritanya hubungan apa, dia lebih muda dari aku beberapa bulan doang kok, dan aku juga ga tau mimpi apa bisa deket sama dia, jujur dia itu cakepp banget lebih cakeeeep dari rio, hehe P E A C E :)

schön ini orangnya baik, lucu, perhatian pokoknya semua deh tapi masalahnya aku belum jumpa sama dia, huhu :( pengen banget loh jumpa sama dia. aku sering banget bantuin schön kalau dia lagi butuh, lagian katanya anaknya juga asik makanya aku penasaran banget pengen jumpa sama dia. dan kalian tau? dia juga artis sama kayak rio. hm -,- kami udah cukup deket bisa di bilang lumayan deketlah. dia juga pernah sms aku isinya schön ♥ kak bella. aku seneeeeeeeng banget, kadang kami juga sering telfonan, dan sekarang aku sedih karena belom bisa ketemu sama dia! :( lagian schön juga sekarang susah di hubungin, kami kalau smsan seringnya siang-siang doang malam udah ga pernah apalagi aku juga udah jarang nelfon dia. jujur,aku kangen masa-masa dulu masih sering berhubungan sama schön, aku pengen ngulangin itu semua. tapi mungkin susah, karena schön udah makin sibuk -,-

aku yang bodoh atau apa tapi aku pengen lebih dari sekedar ini sama schön aku pengen lebih, haah :D walaupun aku tau ini bakal bodoh dan ga mungkin banget terjadi tapi siapa tau TUHAN lagi sayang sama aku dan mengabulkannya. haha, oke TUHAN? :)

p.s : schön itu nama samaran yah :)

Senin, 28 Juni 2010

kecewa sama HEAAR :'(

huah, 2hari ga ngeblog rasanya kayak ga makan bermenit-menit. yaa, emang kemaren aku lagi sibuk jadi ga sempat ngeblog tapi sekarang aku datang dengan blog yang serius *kali ini beneran serius* aku lagi kecewa banget sama sahabat-sahabat aku. kenapa? karena...

heaar kan berlima ada hanna,elisabeth,anette,angela dan rachel sebenarnya dulu kami ga ada rencana buat bentuk gank gini tapi kmaren tiba-tiba aja terbentuk nama heaar gitu karena emang tempat duduk kami deket-deketan. tanggal terbentuknya sampai sekarang masih kontroversial dan mengundang banyak tanya di kalangan siswa-siswi maupun orangtua.

jadi si angela ini mau ngelanjut sekolah di luar kota, sedangkan kami ber-4 tetap di medan dan satu sekolah pula dan mudah-mudahan bisa satu kelas. nah,angel ngajak jalan kami berlima katanya sih buat perpisahan gituu tapi rachel gabisa karena pergi ke jogja lalu sabet juga ga bisa karena ada kerjaan. nah,tinggallah saya dan hanna. hanna sudah pasti jadi sedangkan aku masih belum tentu, tapi tadi pagi aku udah confirm ke angel kalau aku nyusul dan bakal datang.

aku udah siap dan hendak berangkat sampai hanna menelefonku.

hanna : bella ikut kan?
bella : iya.
hanna : tapi angel bawa decwen aku juga bawa erick *pacar mereka*
bella : lah?kalau gitu aku ngapain ikut? jadi kambing congek kehabisan rumput lah ntar aku.
hanna : tapi aku mau kau ikut.
bella : tapi aku ga mau ikut, udalah biar ku telfon angel bilang aku gausa ikut.
hanna : aku ngabarin kau gini biar ntar kau ga terkejut bel.
bella : iya.

nah, memang aku ada sedikit masalah dengan decwenday, kalau mau tau baca di blog yang judulnya bunuh diri di DELAY karena telfon hanna lah aku membatalkan niatku untuk ikut jalan.

karena menurutku kalau mau jalan sama heaar yah heaar aja gausa ikut pacar masing-masing bukannya aku sirik atau apa tapi kan ga enak jalan diikuti sama pacar gitu agak risih kan. jadi itulah masalahnya aku kecewa sama angel dan hanna. mereka ga ngertiin aku :'( dan mereka mungkin sengaja buat ngerahasiain ini samaku. untung juga tadi aku batal ikut jalan tapi tetap aja aku pengen banget jumpa angel tapi yaudalah :'(

waaaaaaa, blog ini ga lucu samasekali *emang yang lain lucu?* hiks, tapi ga apa yah blogger,inilah bukti kalau saya masih normal ;p haha.

Sabtu, 26 Juni 2010

kegilaan hari ini.

helooooooooooo!!! kembali dengan saya manusia setengah gila! apa kabar blogger? haha :D ini blog pertama yah hari ini, huhu maaf karena saya sedang terjebak didalam kurungan kegilaan, huhu --" saya menemukan seorang teman bergila yang baru yaitu PRISCILLA AGINA DEPARI ! beri sambutan yang meriahhh!! *plok-plok*
tadi pagi saya berjalan kerumah saudara saya tergila ini, naik angkot loh :p haha. sesampainya di simpang jalan bunga mawar XXI medan,sumatera utara,dunia,bumi,planet,dst. *yang mau ngirim bunga atau apapun bisa kirim kesini*

saya sudah sampai di depan gerbang rumah sisi dan menendang-nendang gerbang dengan anarkis sambil berteriak "SISIIII!!!!"

prangg...prongg...ctarrrr...

setelah pergulatan yang begitu lama akhirnya tuan rumah yang di minta pun datang dengan tergopoh-gopoh. saya masuk ke dalam rumah yang tidak berubah setelah saya lama tidak kesini. yang punya aja yang makin tua.

saya membawa laptop!! folaaaaa!! bodohnya saya tidak membawa modem --" saya sungguh menyesal karena melupakanmu flash,huhu *menangis gigit keramik* saya merasa sudah sangat bodoh karena sudah jauh-jauh kesini sampai kaki keriting malah ga ada guna. huhuhuuu :(

saya masuk kekamar dan meratapi nasibku yang bodoh ini, akhirnya kami *aku dan sisi* memutuskan untuk balik ke rumahku hanya untuk mengambil flash yang sebesar jempol kaki edward cullen.

edward : apa-apaan ini? *sambil melirik jempolnya*
bella : *menggeleng dan tak mengacuhkan*
edward : hey, serius! ada apa dengan jempol gue?
bella : tadi aku bilang sebesar flash. *muka tanpa dosa*
edward : mana flashnya?
bella : *memberikan flash*
edward : *mengukur* emang ga jauh beda sama jempol gue yah.
bella : *aku mengangguk bangga*

kami pun balik kerumahku,mengambil flash lalu kembali ke rumah sisi *oke saya tau ini adalah salah satu cara belajar bodoh* pulang dari rumah saya yang penuh virus kegilaan, mungkin virus itu masuk melalui segala jenis lobang yang ada di tubuh saya dan merasuki saya.
saya tidak menyadari kalau ternyata saya sudah kembali masuk kedalam keterpurukan yang selama ini menghantui *aku ngomong apa*

"si,beli eskrim sebaskom nyok." oke gila dimulai. "kapan?dimana?naik apa?" aku tidak tahu menjawab apa dan akhirnya mengikuti langkah kakiku yang membawa kami ke sebuah becak yang seperti kereta kencana putri jasmine.

kami ke apotik terdekat dan menemukan apa yang kami cari, yahh eskrim. baiklah, kemana kita sekarang? balek kerumah?tentu sajaa. saya sudah sangat ingin untuk membuka internet dan tentu saja membagi kegilaan saya kepada kalian tanpa cuma-cuma semuanyaaaa GRATIS!! maumau? pakai 3. haha :D

setelah kami menghabiskan eskrim yang segerobak jonjong *kamus dari sisi* sambil main laptop tentu dan ga lupa sambil bermain parampa. yey.
sebelum kami mengalami gejala yang membuatku sekarat kemarin yaitu mual-mual kejang-kejang nyeri otot,muka memerah dan pupil mata membesar kami mendapati gejala baru yaitu keinginan untuk kayang,salto dan meroda. *apa ini?* kami udah meng-exit kan game sial tersebut. sisi yang sudah terkapar tak berdaya dan mulai mengeluarkan busa dari hidungnya sedangkan aku yang sudah mulai mengesot-ngesot untuk bergerak mancari bantuan pemadam kebakaran.

sisi yang sudah mendapat pertolongan dari pemadam kebakaran dan langsung 101% sembuh karena kebetulan yang menolongnya tadi mirip sule jadi sisi langsung sadar gitu. memberikan ide "kak,beli bakso yok. pake motor." aku yang tidak yakin dengan kemampuanku menerbangkan motor hanya bisa mengangguk dan berdoa dalam jantung.

kami berjalan menggunakan motor berwarna merah menuju warung bakso yang memiliki fasislitas wi-fi, waterbom, full-ac dan full-music. kami di layani oleh abang-abang yang bahenol endol cendol membuat kami tersepona dalam pendangan kedua atau ketiga hingga istrinya tersinggang.

di dalam motor yang adem ayem suyem itu saya sebagai nahkoda motor balap-balapan dengan semua motor yang ada di samping ku, mungkin virus kegilaan dari rumahku tadi membuat aku seperti ini tampaknya rumahku harus di semprot pembasmi kegilaan.

kami makan bakso itu di depan rumah dengan berbalut keringat, iler, dll. kalian pasti selera melihat kami makan dengan eksotis seperti itu.
setelah kenyang kami membuka laptop lagi dan karokean bareng JB. iyaaaa, JUSTIN BIEBER. kami bernyanyi lagu ennie meenie yang sangat menggugah selera.

dan sekarang saya beserta kedua saudara saya sedang selonjoran tak berdaya di kamar yang sejuk ini, kami berasa ikan duyung di samudra atlantik *yuhuuu, nari holaho*

oke,punggung ku sudah sakit lagian film bollywood di depanku sungguh menggoda dan saya ingin membuat kakak sepupu saya yang telah rela menelantarkan kami sendiri di rumah ini selama 2x48 sekarat karena parampa.

okeeee, blog ku kali ini normal kan? dan ga sejayus biasanya. haha, maaf karena saya sedang tidak di rumah. gila saya berkurang. BYE!! :)

Jumat, 25 Juni 2010

malam geregetan

malamm semuaaaa :) kembali lagi dengan saya manusia ternormal sejagad wc. apakabar blogger? adakah yang sudah membaca blog normal saya ini?

blogger : apa kamu emang ga bisa menerima kenyataan kalau kamu ga normal ya?
bella : apa maksud kamu? *sok keras*
blogger : saya sudah muak dengan sikap sok normal kamu, kalau gila ya gila aja.
bella : *mengangguk* saya mengerti.

baiklah, saya sedang duduk selonjoran di kamar yang dingin ini sambil menulis blog dan tentu saja menonton piala dunia. oke, malam ini jagoanku yang main BRAZIL yey!! *loncat-loncat cheerleaders* sudah 87 menit saya anteng di depan tv tapi tetap aja hasilnya nihil, huhu. masaa brazil gabisa ngebobol gawangnyaa portugal. yahh, aku akui emang pertahanan portugal bisa di acungi jempol.

ronaldo : thanks yah.
bella : eh, datang darimana lo? bukannya lo lagi tanding?
ronaldo : gue tinggal, uda seri tuh ga mungkin nyetak gol lagi.
bella : *ngelirik jam* ho'oh.

baiklah,saya akui perjuangan saya untuk melihat brazil membobol gawang kali ini harus batal karena pertandingan sudah SELESAI, huhu mending aku tidur dari tadi. hm -,-
ehh, tunggu ada penambahan waktu 5 menit dan BRAZIL tolong menang demi aku!!

brazil : lah?lo siapa emang?
bella : gue brazil-holic (??)
brazil : mana ada tuh.
bella : ya kalau ga ada biar gue adain.
brazil : suka-suka nenek moyang lu dah.
bella : oke *ngelirik tv*

*ngelirik judul blog*

malam geregetan maksudnya, biar aku jelasin secara terperinci dan jelas agar kalian bisa menjawab soal-soal yang di berikan guru dengan baik *apadah?*

pertama : yang pasti aku geregetan karena membaca cerpen-cerpen anak-anak icl yang semakin besar semakin besar juga ketidakwarasannya. saya suka mencak-mencak sendiri membaca cerpen mereka apalagi ada nama RIO didalamnya, waaaaa :o
cerita sasa yang judulnya mimpi sahabat juga keren banget, penasaran sama kelanjutannya.

waaaaaaaaaaaaa *teriak anarkis* melihat ronaldo buka baju, eightpack booo!! wooooo...
lanjuutttt..

kedua : geregetan banget sama game parampa yang hampir membuatku mati di tempat sore tadi,sampai sekarang belum nemu jalan keluar dari level16. huhu, blogger bantu dong. yayaaaa *wink* dan sekarang adikku yang baru berumur 9 tahun juga mulai menggilai parampa, jangan sampai kau sekarat seperti aku dek!!

ketiga : tentu saja geregetan melihat pertandingan PORTUGAL VS BRAZIL, yang tampaknya sama-sama tidak bisa menembus pertahanan. kasian julio caesar yang terpijak sama pemain portugal yang terlalu semangat untuk mengejar bola. dan juga saya anarkis melihat ronaldo, baru nyadarr kalo dia cakep dan agak mirip sama taylor lautner kan? haha :D

ini blog terakhir malam ini, maaf kalau garing yah kalau kurang garing di goreng aja lagi. ahaha :D terimakasih :)

goodnight blogger :)

semenjak kepergian rio -sekuel perjanjian terakhir-

dear diary

hidup gue hampa banget semenjak kepergian rio. gue masih belom bisa percaya kalau rio harus ninggalin gue secepat ini. jujur, gue masih kepengen banget curhat sama dia. gue masih pengen manja-manjaan sama dia. gue belom bisa tanpa dia! kenapa sih TUHAN harus manggil rio secepat ini? apa TUHAN ga tau kalau aku butuh rio?
gue sampai sekarang emang belom bisa memenuhi perjanjian terakhir yang gue alvin dan rio buat di taman bulan lalu, gue masih sering nangis dan melamun. gue masih sering di bayang-bayangin sama masa lalu gue dan rio yang penuh tawa.
gue teringat waktu gue merengek pengen banget jaket yang di pake rio waktu liburan ke puncak, gue sampai ngambek ga mau makan sebelum jaket rio itu jadi milik gue, hihi kadang gue suka ketawa sendiri waktu ngingat mimik muka rio pas ngasi salah satu jaket kesayangannya itu ke gue. iyaa, jaket yang gue pake ke taman bulan lalu adalah jaket kesayangan rio yang aku minta dengan paksa. tapi emang dia cowok sejati, dia mengikhlaskan jaket itu asal gue ga ngambek lagi. GUE KANGEN LO RIO!! hubungan gue sama alvin baik-baik aja kok, gue harus berpura-pura kuat jika di depan alvin dan aku tahu alvin pun seperti itu di depan gue.eh, ntar yah alvin nelfon.

"halo.." kataku.
"Nov, aku pengen cerita. bisa ketemuan?"
"boleh kok, di taman aja yah."
"oke."

aku pun keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah, setelah itu aku keluar dan mendapati Alvin sudah di taman dan duduk di ayunan yang sebulan lalu menjadi saksi perjanjian terakhir kami. Aku mendekatinya dan mendapati wajahnya yang sedih. Apa Alvin masih sering nangis juga? sama seperti dirinya? Alvin yang bengong dengan pandangan kosong tidak menyadari kalau ternyata sang kekasih sudah duduk di sebelahnya.

"Vin.." kataku mengejutkan Alvin, diapun menolehku dan kesedihan di mukanya tampak sekali. dia seperti habis menangis bermalam-malam bahkan aku percaya mukanya sekarang tampak lebih menyedihkan di banding mukaku. Apa Alvin bisa lebih sedih dari aku? setelah Alvin menatapku dia kembali menatap lurus kedepan. Aku meletakkan punggung tanganku ke keningnya "kamu sakit?" tanyaku khawatir. emang suhu badan Alvin agak hangat. Alvin menggeleng dan dia mengambil tanganku di keningnya dan memegang nya dengan kedua tangannya eraaaaaat sekali. Matanya memerah, aku takut. aku takut terjadi sesuatu kepada Alvin yang membuatnya sangat terpukul seperti ini.

"Kamu kenapa sih? cerita sama aku." kataku sambil merengkuh mukanya dengan sebelah tanganku yang tidak di pegangnya. "apa yang terjadi Vin?" tanyaku. jujur, aku ga tahan melihat keadaan Alvin sekarang. mukanya pucat dan matanya memerah. sungguh aku ingin menangis.
"Aku ga mau kehilangan kamu Nov." katanya sambil mengeratkan pegangan tangannya di tanganku. "Aku ga mau ninggalin kamu.." sambungnya lagi. Air mata mengalir di wajah putihnya. Aku bingung, kenapa Alvin tiba-tiba ngomong kayak gini. "maksud kamu?" tanya ku bingung melihat Alvin meneteskan air mata. setauku Alvin kan cowok yang kuat dan paling anti mengeluarkan air mata tapi sekarang kenapa dia menangis. "kamu kok nangis?" tanyaku lagi menghapus air mata di wajah Alvin. Aku benar-benat bingung dan ga tau mau gimana lagi. Akhirnya aku diam dan menunggu Alvin menjawab pertanyaanku. Alvin mendesah dan menatapku lekat-lekat tampaknya dia sudah memperoleh kekuatannya untuk ngomong denganku. Aku menanti dengan sabar.

"Aku tau kamu pasti kecewa sama aku Nov.." kata Alvin menatapku, aku mengangkat sebelah alisku. "kenapa aku harus kecewa sama kamu? kamu tau? kamu adalah cowok yang paling baik sama aku. aku masih ingat waktu aku jutek sama kamu tapi kamu tetap aja baik dan sabar menghadapi aku. kamu juga ga pernah buat aku kecewa, kamu selalu mengalah dan kamu udah bisa jadi kayak Rio..." aku tersenyum sedih mengingat nama Rio aku hampir menangis tapi aku berusaha kuat untuk menahan air mataku. Alvin butuh kekuatanku, jangan sampai aku menangis dan membuatnya semakin terpuruk. "harusnya aku yang minta maaf karena ga pernah bisa ngertiin kamu, karena aku selalu memikirkan egoku sendiri, karena aku.." sebelum aku menyelesaikan kalimatku Alvin udah membekap mulutku dengan lembut. "sshhh..." katanya. Aku diam dan melihat Alvin berusaha untuk tersenyum. "gak ada yang bisa buat aku kecewa sama kamu Nov, keegoan kamu malah buat aku makin sayaaaaaang sama kamu, tapi..." Alvin kembali menunduk dan meneteskan air matanya. "aku harus ninggalin kamu." katanya pelan. Aku shock, jantungku berhenti berdetak. Mataku perih dan mulai berkabut, aku berusaha untuk tenang. "kenapa?" tanyaku. suaraku bergetar, Alvin mengetahui kalau aku sudah akan menangis. "Aku harus ke Australia melanjtkan sekolah ku Nov, sebenarnya disini aku tinggal bersama Oma sedangkan papa dan mama ku tinggal di Australia. Mereka menginginkan aku kembali kesana.." aku gak bisa menerima kenyataan pahit ini, aku mulai menangis "aku udah berusaha menolak karena aku ga bisa pisah dari kamu Nov, tapi papa dan mama ku bersikeras." kata Alvin membuat aku semakin menangis menjadi-jadi. Kenapa semua yang aku sayang harus ninggalin aku? kenapa aku gabisa merasakan kasih sayang yang utuh? kenapa aku ga pernah di takdirkan untuk selalu bersama orang yang aku sayang? kenapaaaa?

Aku semakin menangis dan ga bisa ngomong apa-apa lagi. "berapa lama?" suaraku bergetar hebat. Alvin gak berani memandang aku, karena Alvin emang paling anti melihat aku menderita.mendengar pertanyaanku Alvin mendesah dan menjawab "2 tahun." jawabnya sedih.

Apa?? 2 tahun? cukup penderitaan ini Tuhan!! aku ga sanggup. apa belum cukup kau memanggil Rio? cowok yang aku sayang? sekarang kau juga mengambil Alvin dari aku? pengganti Rio? cukup semua ini! aku ingin mengakhiri hidup! aku ingin berjumpa sama Rio untuk mengeluarkan unek-unekku. Kenapa hidupku harus seperti ini? Aku menangis, air mata mengucur deras dari mataku.sepertinya Air mata ini tidak pernah habis, padahal dari kepergian Rio sampai sekarang hampir tiap hari aku menangis.

"udah Nov, aku ga tahan liat kamu kayak gini." kata Alvin masih tidak memandangku,emosi ku memuncak. "udah kamu bilang? kamu kira aku gampang ngelepasin kamu gitu aja? sedihku belum sembuh karena kepergian Rio sekarang kamu juga mau ninggalin aku? sekalian aja semua oarang yang aku kenal ninggalin aku!" kataku. Alvin menoleh dan memandangku, matanya mulai memerah lagi. "ini bukan kemauan aku Nov, aku juga ga mau pisah dari kamu." katanya sambil merengkuh pipiku. "kalau kamu ga mau ninggalin aku, jangan tinggalin aku Vin." kataku lembut sambil memegang kedua tangannya di pipiku. "aku juga ga sanggup tanpa kamu." sambungku. Alvin memelukku dan hanya berkata "maaf..."

Hari ini hari keberangkatan Alvin ke Australia, aku mengantarnya sampai ke bandara. Sejak kejadian 2 hari lalu emang aku semakin sedih, menyendiri dan suka melamun. tapi Alvin menyadarkan aku, "2 tahun ga bakal terasa kok Nov, aku janji bakal sering ngabarin kamu dan bakal balik secepatnya." kata Alvin dulu dan bisa membuatku tenang. Sebentar lagi aku akan melihat cowok yang aku sayang pergi meninggalkan aku, yahh walaupun sementara tapi tetap aja rasanya SAKIT!! mungkin ini lebih sakit daripada kehilangan Rio, karena dulu ketika Rio pergi masih ada Alvin yang menemani aku tapi kalau sekarang Alvin yang pergi gimana?

Aku berdiri menatap Alvin di kejauhan yang sedang check-in di dalam bandara SOEKARNO-HATTA,aku udah janji sama Alvin ga bakal nangis lagi tapi aku tahu janji ini bakal aku langgar, tapi untuk menyenangkan Alvin. kami udah sepakat untuk long distance. Aku udah sayaaaang banget sama Alvin dan begitu juga dengan Alvin. yahh, walaupun aku ga tau bisa apa enggak long distance selama ini, tapi aku akan mencoba. Alvin juga janji bakal ngirim e-mail setiap hari.

Aku melihat Alvin keluar dari ruangan dan mendatangiku serta Oma yang ikut mengantar.
"Oma, Alvin berangkat yah." katanya sambil mecium pipi Omanya. "baik-baik yah." Alvin mengangguk. Seekarang Alvin berada di hadpan ku. Aku ga berani menatapnya, aku takut menangis dan membuat Alvin merasa bersalah udah ninggalin aku. Dia merengkuh pipi ku dan berkata "Aku berangkat yah Nov, jaga kesehatan kamu jangan sering nangis. aku janji kita ga bakal lose contact.." katanya, Aku mengangguk dan dia mengangkat wajahku sehingga aku dan Alvin sekarang bertatapan "jaga hati kamu juga buat aku yah." Mataku perih tapi aku berusaha keras ga menangis, dan mengangguk. "hati aku cuma buat kamu." jawabku. Aku memeluk Alvin dan melepas dia pergi.

dear diary

udah hampir satu setengah tahun gue di tinggal pergi sama alvin. ternyata alvin bener-bener cowok yang nepati janji. lo tau? dia hampir tiap menit nge mail gue. nyuruh makan, ngucapin met bobo, ngicapin met pagi. dia ga pernah lupa, jujur gue kangen sama mereka. iya rio dan alvin maksud gue siapa lagi? semenjak keprgian alvin gue udah ga bisa tertarik sama cowok lain yah walaupun kemarin sempat deket sama lintar. tapi kami cuma temen doang kok.
ohyaa, minggu depan gue sama alvin bakal 2 tahun. ga terasa yah, hehe. walaupun anniversarry kali ini ga bisa kami rayain bareng. huhu. 2 tahun yang lalu juga gue kehilangan saudara gue yang tercinta. RIO, lo tau? foto kami bertiga gue,alvin dan rio gue bingkai semua dan gue pajang tuh di atas tempat tidur. foto kami waktu di cafe eskrim, foto kami waktu nyeplok alvin pas dia ultah, foto kami pas duduk bertiga di ayunan taman :'( gue kangen rio!! RIO! lo kangen gue gaa?

Besok aku sama Alvin uda 2 tahunan loh, hihi tapi udah seminggu ini Alvin gak ada ngabari apa-apa ke aku. e-mail aku ga di bales semua. Aku malah uda berpikiran kalau Alvin pasti sedang asyik dengan cewek barunya disana yang pasti yang lebih cantik dari aku. tapi aku berusaha untuk lebih berpikiran positif tapi tetap aja ga bisa melegakan hatiku. Emosi ku memuncak. Aku gatau mau ngapain dan akhirnya keputusan terakhir, aku menangis. menangis sejadi-jadinya hingga terlelap.

Keesokan harinya aku bangun karena hp ku bergetar dan bersuara kerassssssss banget, gue berharap kalau ini sms dari Alvin ngucapin happy 2nd year tapi kekecewaan mengaliri tubuhku ketika aku melihat ternyata itu alarm di hp ku yang bertuliskan 2nd year with alvin aku lupa kalau aku sengaja membuat alarm di hp ku agar aku tidak lupa, tapi kali ini aku menyesal karena sudah mengingatnya. lebih baik aku lupa kalau hari ini 2tahunan kami.

Aku mengecek e-mail dan ga ada perkembangan e-mail Alvin seminggu yang lalu ga pernah bertambah. Aku dengan malas mengambil handuk dan mandi dengan air hangat. Air hangat itu sedikit mengurangi kekesalanku. steelah selesai mandi dan sarapan aku berangkat ke sekolah, yupp. aku sudah memasuki kelas 3 sma dan aku tetap pada sekolahku dulu. sekolah yang banyak menyimpan kenangan antara aku Alvin dan Rio. Aku melewati bangku tempat dimana dulu Rio memberikan aku coklat sebagai imbalan karena aku tersenyum dan itu membuat mataku perih. Aku buru-buru mengambil tissue dan menghapus air mataku. Begitu sedih disini,belum lagi parkiran sepeda dimana dulu Rio dan Alvin jatuh, halaman belakang sekolah tempat Rio dan Alvin merencanakan penembakan Alvin kepadaku dan jalan raya di depan sekolah yang membuat aku ga bisa membendung air mataku.

Rio sendiri yang bilang kalau nyebrang harus hati-hati tapi kenapa dia sendiri ga hati-hati? kenapa juga kmaren Alvin ngajak ke warung depan? kenapa kemarin aku ga nemani Rio nyebrang? kenapa aku ga nungguin Rio? kenapa?

yahh, emang udah ga ada gunanya lagi menyesali keadaan yang udah terjadi, sekarang Rio udah senang disana walaupun aku disini masih belom bisa merelakannya.
Aku berjalan pulang sendiri dan duduk di ayunan taman, aku malas masuk ke rumah.

"kenapa di ayunan ini tempat gue selalu nangis? padahal dulu ayunan ini tempat favorit gue! sekarang malah gue benci sama ayunan ini. disini gue harus ngeliat Rio terakhir kalinya dan disini juga gue harus menerima kenyataan kalau gue harus ngelepasin Alvin. ah yaa, Alvin! kemana anak itu? kemana bocah tengil itu? kenapa ga ada kabar dari dia? semua yang dia bilang itu ternyata bulsyith! semuanya cuma gombal! emang sejak gue jumpa sama dia di mall gue udah tau kalau dia itu anaknya nyebelin! nyebelinn!!!" aku mencak-mencak mengeluarkan semua emosi ku di ayunan itu. "awas aja kalau sampai tuh anak balik gue bakal..." aku mengeluarkan emosiku dan terpotong karena ada suara yang ku kangenin "aduuh aku takuut." kata Alvin sambil duduk di sampingku. "waaaa, ALVIN!!!" aku teriak sambi memukul-mukul dia mencubiti lengannya bahkan menjewer kupingnya, oke, aku tau ini kejam tapi ini salah satu cara aku melepaskan rasa kangenku samanya. "aawww, Nov udah ahh. sakitt." kata Alvin menahan kedua tanganku dan memegangnya. "kangen banget aku sama kamu, ternyata kamu ga berubah ya." katanya sambil membelai wajahku. "kamu makin cakep aja pulang dari sana." godaku. emang benar, Alvin makin keliatan ganteng. waaa, alvinoszta dimohon untuk tidak sirik. hehe.

"kamu kok pulang ga ngabarin?" tanyaku.
"hm, mau ngasi kamu surprise." kata Alvin sambil menjawil pipiku. "kamu punya cewek lain yah disana?" tanyaku curiga. "banyak yang suka sama aku, tapi aku maunya kamu." kata Alvin membuatku malu dan pipi ku berubah warna. "aku kangen sama pipi merah kamu ini, aku juga kangen denger suara kamu, aku kangen sama ngambekan kamu.." sambungnya. "sshh..." kataku menyuruh Alvin berhenti bicara dan dia berhenti dan menatapku curiga. "kesimpulannya, kamu pasti kangen banget kan sama aku?" tanya ku sambil berlari. Alvin tertawa dan mengejarku, ini yang aku inginkan. Aku ingin tertawa lepas seperti ini, Alvin telah kembali dan aku merasakan bahwa Rio juga sedang berada disini bersama kami. Alvin yang emang atlit dengan mudah menangkap ku dan memelukku eraaaaaaat sekali. pelukan yang aku rindukan sejak 2 tahun yang lalu.

"aku ada hadiah buat kamu." kata Alvin melepas pelukannya. "sini." katanya lagi sambil menarik tanganku, aku hanya mengikuti dan kami kembali duduk di ayunan taman. "taraaaaaa...." katanya sambil memberikan sebuah kotak besar dari belakang punggungnya. "happy 2nd year yaa Nova ku." kata Alvin sambil memberikan kotak besar itu. "Apa ini?" tanyaku bingung. "buka aja."

Aku membukanya dan terbelalak...

ternyata itu adalah kue tart coklat yang diatasnya bertuliskan

HAPPY 2nd YEAR FOR US

aku menatap kue itu lama lalu memandang Alvin penuh terimakasih. "ternyata kamu ga lupa." kataku dan Alvin menggeleng "mana mungkin aku lupa. kue ini aku bawa dari Australia khusus buat kamu dan ini semua 100% coklat." kata Alvin bangga. Aku terbelalak.
"coklat semua?" tanyaku tidak percaya. Alvin mengangguk "aku bakal manjat monas kalau kamu bisa ngabisin ini sehari." kata Alvin. dan aku tertawa.
"coba ada Rio." kataku dengan sedih, Alvin pun ikutan sedih "pasti bakal lebih rame." lanjut Alvin. "hah,aku ada ide." kataku sambil menutup kue tart itu dan menarik Alvin.

Aku menyuruh Alvin agar ber-jiarah ketempat Rio sekalian untuk syukuran 2 tahun dia, kami tidak lupa membawa kue nya. Setelah sampai, kami mengganti bunga yang ada di vas kuburan Rio dan berdoa. setelah itu...

"Rio, gue sama Alvin udah 2 tahun nih. lo ga ngucapin selamat atau apa gitu?" tanyaku lebih kepada diri sendiri. "iya yo, kalau ada lo. kue ini pasti habis deh sehari kita kerubuti." lanjut Alvin.
Kali ini gue dan Alvin berusaha untuk tidak menangis, kami masih ingat sama perjanjian terakhir yang dulu sempat kami buat. Aku membuka kue tart coklat itu mencomotnya dan menyolek pipi Alvin sehingga muka Alvin belepotan coklat. Alvin juga balas dendam. Aku dan Alvin berlarian mengelilingi makam Rio sambil menyolek pipi lawan sehingga sekarang muka kami penuh dengan coklat. setelah lelah kami duduk di samping makam Rio dan memakan kue tart coklat itu sampai habis dengan diselangi tawa-tawa. Aku bahkan ga percaya bisa tertawa ngakak seperti ini, udah lama aku ga tertawa.

"yey, aku menghabiskannya sekarang kita ke monas." kataku mengisap jari-jariku yang berlepotan coklat. "lah?ngapain?" tanya Alvin bingung. "nih,aku kan udah ngabisin kue ini dalam satu hari sekarang kamu manjat monas gih." kataku sambil menunjukkan kotak kue yang sudah kosong, Aku bahkan ga percaya kalau aku bisa menghabiskan coklat sebegitu banyak.
"tapi kan aku juga ikut makan, ga kamu sendiri." kata Alvin membela diri. "gak ada alasan!" kataku.
"huaaa, Rio tolongin gue dong." kata Alvin memelas sambil menatap makam Rio.

Rio yang udah berada di surga menatap kedua sahabatnya itu dengan tersenyum gembira. "haha, rasain lo vin." katanya dari surga.

THE END

parampa sialan!!

sekarang saya sedang sekarat di kamar, ini semua di karenakan parampa sialan!! arghh!! sata frustasi!!

awal mulanya saya memang sering mendengar game parampa dari orang-orang dan dari yang saya dengar tampaknya game ini bisa membuat seseorang frustrasi. saya emang penasaran tapi bodohnya saya tidak mengetahui alamat web game sialan tersebut dari chit-chat di icl, saya iseng-iseng membukanya.

oke level pertama saja sudah membuat saya kehabisan akal karena hampir ngulang 5 kali, dan ternyata eh ternyata jawabannya gampang. mulai dari situ saya memasang logika saya untuk melanjutkan gamenya. saya kembali terjebak di level 13, tubuh saya mulai tidak enak. saya sudah ayan stadium rendah, pupil mata saya membesar tapi akhirnya saya bisa melewatinya dan sampailah saya di level 16 yang belum bisa saya tamatkan.
kondisi saya semakin parah nyeri otot, kejang-kejang, muntah berdarah, perut mual, mata kabur, dan mulut saya berbusa saya terkujur lemas dan meng-exit kan game tersebut.

disini saya masih hidup karena ingin memberikan kesaksian bagaimana frustrasi nya bermain game parampa. bagi anda yang sedang hamil, memiliki gangguan jantung diharapkan menjauhkan yang namanya parampa dalam pikiran anda karena parampa dapat mengakibatkan serangan hipotensi, serangan jantung tiba-tiba dan kegangguan kehamilan serta janin. jika anda yang berpenyakitan ataupun yang sudah tua tetap bersikeras ingin mencoba masuk kedalam lobang penyiksaan ini anda akan saya pastikan terkena 3S. shock, stroke, stop.

terimakasih :)

ada apa dengan pagi ini?

baiklah pagi ini saya akan menulis blog lagi mungkin blog yang normal dan nyambung,tidak seperti smalam.

jam : oi! pagi lo bilang? uda siang gini juga.
bella : hah? siang? jam berapa emang.
jam : 11.28AM
bella : *mengangguk*

ralat

baiklah siang ini saya akan menulis blog lagi mungkin blog yang normal dan nyambung,tidak seperti smalam.
smalam saya tidur kira-kira jam 01.24 setelah sempat ber-sms an dengan juli kawan malam ku. hahaha :D mengapa kawan malam? karena saya dan juli sama-sama pencinta begadang atau lebih tepatnya tidur lama, jadi ketika semua orang sudah terlelap dan bermimpi indah saya dan juli malah bergosip ria melalui sms ataupun ym. ahaha :D
setelah mendapat kabar dari juli yang membuat hati saya terhentak-hentak dan berkobar terbakar api cemburu saya memutuskan untuk tidur pada saat itu juga dan berharap kabar itu bisa menghilang keesokan paginya.

ben : naaaaaaaaaahhhh!!! kauu tontooooooooonnnnnnn ituuuuuuuu!!

teriakan adek laki-laki ku yang baru di sunat membangunkanku dari tidur panjangku. aku mengambil hp dan melihat jam 10.50, aku menguap dan menutup mata serta memeluk guling. tapi, aku sudah tidak bisa tidur akhirnya aku mengambil handuk dan berjalan terngesot-ngesot ke kamar mandi.
di kamar mandi aku tidak tahu hendak ngapain, akhirnya aku memutuskan duduk diatas wc dan termenung, tatapan ku kosong, tidak bergerak bahkan tidak bernafas (??) setelah ritual tersebut kira-kira sejam aku disadarkan oleh suara pembantuku yang gedar-gedor pintu kamar mandi.

pembantu : bella lama amet.
bella : emang kenapa?
pembantu : awas masuk angin.
bella : iyaa.
Miring
aku beranjak dari wc yang empuk dan menghidupkan shower, ketika air dingin itu membasahi tubuhku dari ujung kepala sampai kuku kaki kelingking ku. aku mengambil citra sabun cair menuangkannya di tanganku dan mengusapkannya ke rambutku yang sudah basah.setelah berbusa aku mengambil clear soft and shiny dan megusapkannya ke seluruh tubuhku. mendiamkannya seperenam jam dan membilasnya. lalu mengambil pond's menuangkannya keatas sikat bibir dan menyikat gigiku yang berbehel. 'rasanya aneh.' batinku.
lalu aku mengambil pepsodent menuangkannya di tanganku, memberi sedikit air dan mengusapkan ke muka ku. anehnya, tidak berbusa dan tidak ada scrub nya.

aku keluar dari kamar mandi dengan berbagai pertanyaan aneh, rasanya tubuhku sangat berbeda ketika selesai mandi. aku mengecap-ngecap bibirku dan rasanya aneh. but no prob lah, pikirku.

dan sekarang aku telah memakai tank top+boxer dan duduk bersila di depan laptop yang ku letakkan di tempat tidur sementara pembantuku membersihkan kamar mandiku yang rusak.
di samping laptop ada segelas bihun untuk sarapan ataupun makan siangku, lalu ada sepiring coca-cola minuman kesukaanku dan tidak lupa foto rio yang selalu ada disetiap sudut rumahku ini.

ngomong-ngomong tentang rio, kemanakah dia sekarang? ga ada kabar lagi.

rio : rio disini kok kak.
bella : jiahh, kapan datang?
rio : barusan.
bella : darimana?
rio : manado.
bella : ngapain kesini?
rio : *noleh kanan kiri* TIDAK!! rio kesasarrr.
bella : *geleng-geleng kepala sambil ngelanjut ngetik*

yahh, begitulah kejadianku tadi pagi yang menurutku sangat aneh, tapi sampai sekarang aku belum mengetahui apa yang aneh -,- ada apa dengan pagi ini yaa? hmm..

sekian dari saya, mungkin ini tulisan ternormalku sepanjang pembuatan blog ini.

blogger : normal pala lo lah *menempeleng kepala ku*
bella : hah? apa apa apaan ini?
blogger : lo baca lagi tuh tulisan, malas ahh, emang lo nya yang ga normal kali ya?
bella : *membaca ulang blog,muka shock lari kekamar mandi dan muntah*

akhirnya saya tahu apa yang salah, sepertinya saya harus ke kamar mandi lagi untuk menuntaskan muntah saya.

p.s : rasa pond's ga enak banget!!

Kamis, 24 Juni 2010

waaa, hatiku bercampur bagai nasi campur -,-

baiklah perasaan ini dimulai saat saya membuka profil saya di icl dan mendapati tidak ada komentar baru dalam cerpen saya, saya menangis hati saya begitu terpukul dan tidak percaya pada kenyataan ini. (??)
akhirnya saya memutuskan untuk hunting cerita, yaah sekalian cari ide baru buat nulis karena ide0ide saya sudah saya tuangkan semua. dan, taraaaaaaa... saya menemukan sebuah cerita yang bisa membuat saya tidak tidur semalaman karena memikirkannya. waaaah, kak janice hebat bisa membuat saya seperti ini.
judul ceritanya 'love command.' jujur saya tidak mengerti arti judulnya, maklumlah saya kan orang udik tidak tau bahasa inggris. hehe ;p
pertama saya melihat banyak komentar yang menyatakan bahwa sesungguhnya cerita tersebut adalah cerita yang bibit bebet bobot nya bagus dan menarik. saya penasaran, tentu saja.
saya mulai membuka part1 nya dan mendapati couple yang tidak saya suka RIO-SHILLA! argh!! aku sangat tidak suka dengan couple ini.

shilla : ah, lo mah ga suka sama siapa aja yang jadi pasangan rio di cerita, komentar mulu lo.
bella : yeee, suka suka saya dong. urusan sama situ apa?
shilla : *garuk-garuk kepala* gak ada.
bella: nah lo, udah balek sana. bobok uda malam!
shilla : lo juga matiin tu laptop!
bella : ntaran ah, mau lanjutin blog dulu. udah sana pegiii!!
shilla : iyee..iyee awas lo ngomen gue macem-macem yah.
bella : *mengangguk dan melanjutkan mengetik*

tapii, dalam cerita ini okelah. saya salut dengan kak janice yang jago banget mendeskripsikan cerita itu. saya jadi merasa benar-benar ada di dalam situ, sebelum membaca cerita ini hanya HARRY POTTER lah yang bisa membuat saya terbayang-bayang terus.

aku bener-bener bisa ngebayangin rumahnya rio, kamarnya rio, apalagi pas mereka ke dufan. waaa, aku cengengesan sendiri. terus pas ulang tahun ify juga keren, sekolahnya apalagi. SALUT sama kak janice yang bisa buat aku cekikikan sendiri ngebayangin rio yang cuek dan angkuh *ngelirik foto rio di tempat tidur* pengen banget seberuntung shilla. huaaaaaaa, *nangis isap jempol* aku juga mau jadi shilla. wakakaka.

belom bisa ngebayangin gimana endingnya cerita ini ntar, masih sampe part12 sih. part13 nya kapan?
aku bakal berfantasi sendiri malam ini dan ngebayangin aku dalam posisi shilla. *senyum licik* ahahaha :D

cerita aku di bandingin cerita kak janice mah kalah jauuhhhh, jauuuuuuuuh banget malah.
tampaknya saya memang tidak cocok untuk menjadi penulis, cocok nya jadi pemberi ide saja -,-
sampai sekarang masih ngebayangin cerita tadi, huah!

bella : pergi kau cerita! aku mau tidur!
cerita : engga! aku ga mau pergi, aku akan menghantui tidurmu dengan bayang-bayang shilla dan rio.
bella : ahhh dasar!! *ngelempar bantal*
cerita : DL.
bella : *ngelirik foto rio dan melanjtkan ngetik*

ga bisa mandangin rio yang cuek, angkuh, gombal, gengsian, pakai jas berekor, dansa sama shilla, dll. apalagi pas rio sakit. aaaaaarghhhh!! *teriak setan* sakit hati sekali membacanya. ahahaha, jujur sebelum baca cerita itu aku udah sering ngebayangin hal-hal yang di alami shilla. waaaa -,- aku juga mau ahh kerja di keluarga haling jadi pembantu pribadinya rio. :D

bella : kak janice masukin aku kedalam cerita dong.
kak janice : mau jadi apa?
bella : pembantu pribadi rio kak *muka berharap*
kak janice : udah ada.
bella : hm, supir rio aja.
kak janice : rio ga pake supir kok.
bella : oh iya, kalau begitu sahabat rio.
kak janice : udah ada alvin.
bella : jadi tokoh yang tersisa apa dong kak?
kak janice : properti jadi rusa, mau?
bella : ntar ada segmen bareng rio ga kak.
kak janice : *menggeleng* jadi pajangan doang.
bella : yah, kakak *menangis terpingkal-pingkal*

baiklah, cukup sekian dari saya. saya hendak tidur dan menjernihkan pikiran karena pikiran saya sudah bercampur aduk dan saya tidak tahu kenapa saya jam segini belum tidur--"
baiklah, maaf jika tulisan saya kali ini agak kurang nyambung karena saya juga sudah tulalit malam ini. okeeeh, byee :)

Rabu, 23 Juni 2010

bunuh diri di DELAY

aku memandangnya, iya dia! DIA! aduhhh diaa! *nunjuk-nunjuk* DIAAA!! tapi ketika dia menoleh WAAAA!! aku langsung berbalik arah dan memandang arah lain. aku belom bisa memandangnya, dia cowok yang merebut hatiku cowok yang bisa membuatku menyatakan perasaan ku kepadanya dahulu kala 1200SM. aku jarang melihat dia di sekolah, karena dia biasanya nongkrong di toilet wanita *garuk-garuk kepala* toilet cewek lebih tepatnya. ( nyambung ga? ) tapi saat ini waktu ini tempat ini jam ini menit ini detik ini aku bisa melihatnya secara jelas tanpa kerusakan signal sedikit pun. jarang aku bisa melihat pangeran hatiku yang tampan ini sedekat ini, karena maklum dia pacaran sama sahabat dekatku, sahabat eratku -,- ini sungguh membuatku terpukul dan kemarin sempat mengurung diri di kamar.

flashback >>

aku ga nyangka kalau ternyata dia lebih memilih cewek yang lebih cantik dari aku, huhu :'( aku menangis saat itu. hatiku seperti terpukul oleh pukulan gong, hatiku bergetar-getar seperti senar harpa sama seperti pinggangku yang sedang bergetar-getar. "hah?apa ini?" getarannya semakin kuat. aku meraba-raba pinggangku dan aku menemukan sumber getaran ternyata itu hp ku, hp kesayanganku. nokia2120 dengan layar kuning yang sudah langka sekarang. ada sms masuk, yey!! aku berlonjak-lonjak berlompat-lompat sambil menendang-nendang lemari ku karena udah cukup lama ga ada yang sms aku. aku membukanya dan ternyata sms dari pangeran hatiku. spontan aku terduduk lemas dan menangis, aku ga mau kehilangan dia. aku mau mati aja. dan keputusanku kali ini udah bulat aku harus melompat.

aku sekarang berdiri di tempat yang lumayan tinggi, aku deg-degan aku takut melompat dari sini tapi aku juga ga tahan dengan sakit hatiku ini. aku udah membulatkan tekat untuk segera melompat.

"JANGAAAAN!!" teriak adikku yang ge jelas cowok atau cewek karena masih dalam proses penyelidikan. tapi aku udah keburu lompat.

GEDEBUKKK...

sakit banget rasanya, aku gatau kalau mati harus sesakit ini. aku diam dan berpikir, beneran ga ya aku udah mati? aku ingin membuka mata. aku penasaran di surga apa di neraka? aku merasakan angin sepoi-sepoi meniup rambutku. "yess aku di surgaa!" batinku. aku membuka mata dan di depan mukaku terpatri jelas wajah adikku yang belum jelas sedang mengipas-ngipas muka ku. "akhirnya sadar." katanya.

"hah?kamu kok ada di surga?" tanyaku. aku bingung kenapa di surga aku juga berjumpa dengan biang bad mood ini? "surga apaan sih?" tanya nya bingung. dia memasang muka bolot seorang profesor yang sedang berpikir keras mengapa 1+1 harus 2. *membayangkan dengan jari telunjuk di dagu dan mata melirik ke atas*

"aku mau bunuh diri." jawabku polos.
"bunuh diri dengan cara lompat dari lemari? pliss deh." katanya, sekarang spesies adikku ini sudah semakin tidak jelas. "jadi harus lompat darimana?" tanyaku. "dari genteng noh." jawabnya sambil menunjuk genteng rumah kami.

"hah?genteng?ga berani ahh." jawabku. dan aku memutuskan untuk acara bunuh diri ini di DELAY untuk sementara.

<<>

perjanjian terakhir

memulai membuat cerpen lagi,haha tapi
kali ini saya mencoba mencampur adukkan romantis dengan kesedihan, saya
ingin membuat perasaan kalian yang baca ini tercabik-cabik dan tidak
menentu. hahaha *senyum setan* semoga suka yah :)

agak monoton kalau cerpen aku romance semua, mau buat sensasi.haha :D langsung aja yah, ini ceritanyaa...

Aku berjalan di tengah mall mencari pintu keluar karena pekerjaan ku sudah selesai, aku memegang bungkusan kue ulang tahun yang baru aku beli
untuk saudara ku tercinta MARIO STEVANO ADITYA HALING. aku berjalan
terburu-buru karena supirku sudah mulai ngoceh karena kelamaan. Aku
berjalan cepat tanpa melirik sana-sini mataku hanya tertuju pada satu
titik yaitu pintu keluar yang tinggal beberapa meter di depanku.
Tiba-tiba...

BUKK...

Seorang cowok menabrakku sehingga membuat bungkusan kue ulang tahun terlepas dari tanganku dan terbanting
ke lantai, tutupnya terbuka dan kelihatan isinya yang sudah berantakan
dan tidak berbentuk lingkaran lagi. Tampaknya si cowok merasa bersalah,
dia berusaha merapikan kue itu menutup tutup kuenya dan memberikan nya
kepadaku. "maaf yah, ga sengaja." jawabnya takut-takut.
"maaf maaf,emangnya lo kira maaf bisa buat kue gue utuh lagi? hah? makanya
jalan pake mata dong!" teriakku, aku emang emosi banget di sini. hpku
berbunyi dan aku mengangkatnya "iya udah di depan!!" jawabku. supirku
yang mengesalkan itu yang menelepon. Aku langsung meninggalkan tempat
kejadian sambil mengarahkan kepalan tangan ke arah cowok tadi. "awas
lo!" kataku.

Sesampainya di rumah aku merutuki nasib. "gimana ini? aku kan mau ngasi surprise ke Rio, eh malah kuenya rusak gara-gara
cowok sialan tadi. siapa sih dia? nyebelin banget sih. muka sok suci
nya tadi buat gue gerem. lumayan cakep sih tapi gue udah ilfeel duluan
sama dia karena dia udah ngerusakin surprise aku. grr. apa lagi ini?"
menyadari hpku berbunyi, ternyata Rio menelepon.

"apa?" tanyaku ketika mengangkatnya.
"lo kok sebel sih Nov? kenapa lo?"
"gu lagi sebel banget sama orang."
"siapa?"
"ahh, lo ga bakal kenal juga. pokoknya dia nyebelin banget."
"haha, yaudah deh."
"lo ngapain nelfon?"
"gue cuma mau bilang makasi kuenya udah nyampe."
"hah?kue apa?" tanyaku bingun. Kue? kue apa? aku bahkan mau bilang kalau aku gabisa ngasi dia kue ultah. wooo, salah teknis nih.
"kue ultah buat gue, udah sampe nih.enak banget beli dimana?" Aku diam karena gatau mau bilang apa, aku belum ngerti. "lo bisa datang kesini gak? gue mau ngenalin sahabat gue ke lo." sambung Rio sebelum aku sempat menjawab pertanyaannya tadi.
"iya,tunggu gue." jawabku singkat lalu mematikan sambungan telepon.

Kue? kan tadi kue yang aku mau kasi ke Rio udah rusak gara-gara cowok sialan itu, tapi kenapa Rio tiba-tiba bilang kue nya udah sampai? sungguh
keajaiban dunia. Aku keluar rumah dan berjalan sedikit sampailah aku di
depan rumah Rio. Aku dan Rio tetanggan sahabatan saudaraan pokoknya
semualahh, itulah yang buat aku deket bangeeeeeet sama Rio.
Ga ada privasi di antara kami berdua, kami sama-sama saling terbuka. Rio yang
paling bisa ngertiin keras kepala nya aku. Rio sering cerita tentang
sahabatnya yang baru pindah rumah ke komplek ini, jadi Rio mau ngenalin
gitu. katanya sih mereka sahabatan udah sejak TK tapi aku belum pernah
ketemu sama sahabat Rio itu. aneh kan? haha. hidupku emang aneh.

"Rio gue datang." kataku sambil masuk kerumah Rio dan di sambut oleh Tante Manda adiknya papaku.
"eh Nova,Rio nya lagi di kamar tuh sayang. sama temennya juga, datengin
aja." kata Tante Manda sambil mencium pipi ku. "oke Tanteku
sayangg,haha." godaku sambil berjalan ke arah kamar Rio.
"Rio gue..." sebelum aku sempat melanjutkan kata-kata ku aku udah shock
duluan,cowok yang tadi nabrak aku di mall sekarang duduk di hadapan Rio
sambil ngemil dan tertawa bersama. "lo!" kata ku masuk sambil menunjuk
cowok itu. "ngapain lo disini?" tanyaku lagi membuat Rio terkejut.
"eh,lo kenapa sih Nov?" tanya Rio sambil memukul-mukul bahuku.
"dia yang nabrak gue tadi di mall. dia yang buat kue buat lo rusak."
jawabku. dari mukanya keliatan sekali kalau Rio tidak mengerti. "udah
mendingan lo duduk dulu,minum dulu, makan dulu, pulang dulu,mandi dulu,
ganti..." Rio memberhentikan lawakannya yang ga lucu itu karena aku
melotot padanya. "hm,duduk dulu biar kita clear kan masalah ini
secepatnya." sambung Rio.

Aku duduk dan meneguk air dingin bekas punya Rio setelah itu menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya
pelan-pelan melalui mulut. dan akupun mulai angkat bicara.

"jadi Rio. tadi gue ke mall mau beliin lo kue ultah mau ngasi surprise, terus
tiba-tiba gue di tabrak sama dia..." tanganku menunjuk muka cowok itu
"kue yang gue beli rusak dan gue tinggalin. cowok ini yang gue bilang
nyebelin Rio. ngapain dia ada disini?" tanyaku.
"hahahaha. kenalan dulu dong ini Alvin.. Alvin,ini Nova. Alvin ini sahabat yang sering gue
ceritain itu dan Alvin, ini Nova sepupu gue yang cerewetnya setengah
mampus." kata Rio sambil mengacak-acak rambutku. Alvin hanya tersenyum.
"jadi kue ini yang ngirim siapa?" tanya Rio penasaran. aku mengangkat bahu
dna ternyata Alvin angkat tangan. "gue yang ngirim,hehe." jawab Alvin
sambil cengir. Aku kaget.
"hah?apa?gimana?..ngg.." tanyaku sambil menunjuk-nunjuk kue dan Alvin dengan bodohnya.
"hehe, gue ngerasa bersalah sama lo Nov,gue liat kartu ucapannya ternyata buat
Rio yaudah gue beli lagi kue tadi persis atas nama lo. permintaan maaf
gue." jawab Alvin polos. Rio tertawa. Aku terbelalak. Rio sangat pandai
membuat suasana mencair, badmood ku hilang tapi tetap aja aku udah
ilfeel sama yang namanya Alvin aku udah kesal sama dia sehingga aku
kadang jutek sama dia. Rio maklum karena Rio tau aku orang yang
berkomitmen.

"jadi kalian sepupuan? kok bisa sebaya?" tanya Alvin. di sela-sela tawa mereka, aku sama sekali gatau apa yang mereka
ketawai. Aku hanya fokus pada layar laptopnya Rio.
"iyah,tapi lebih tua gue..." jawab Rio sambil tertawa ada nada bangga dalam suaranya "2
minggu doang kok." jawabku memotong omongan Rio.
"kami brojolnya cuma beda 2 minggu, makanya kami deket dan kompak banget." sambung Rio
dan aku mengangguk-angguk. Pertemuan dengan cowok sialan yang menabrak
ku tadi siang sudah menghilangkan sedikit dari kekesalan ku hari itu,
di tambah lagi aku di traktir Rio makan eskrim di cafe biasa,yahh
walapun Alvin ikut demi eskrim aku gak akan melewatkannya.

Esok harinya di sekolah aku mendapati Alvin dan Rio sedang duduk di bawah
pohon rindang di sekolah kami. Karena ada Alvin aku pura-pura tidak
melihat,tapi...

"NOVA!!" teriak Rio. Aku menoleh dan dia memanggilku menyuruhku gabung dengan mereka.
"apaan?" tanyaku malas sambil menghampiri mereka. Alvin senyum kepadaku tapi ku acuhkan.
"pagi-pagi uda di tekuk aja tuh muka."goda Rio.
"terserah gue dong, muka-muka gue gini. urusan sama lo apa?" jawabku ketus.
mungkin cowok yang baru kenal sama aku bakal terkejut ngeliat sikap aku
yang judes bin jutek ini tapi Rio enggak. Seperti yang aku bilang Rio
cowok yang paling ngertiin aku, dia tau gimana menghadapi aku kalau aku
jutek ataupun lagi badmood, makanya itu aku sayaaaaang banget sama Rio.
"yah gak ada sih tapi gue mau ngasi hadiah nih buat lo tapi senyum dong." kata Rio sambil tersenyum menggodaku.
"apaan sih?"
"senyumm..."
"emang hadiahnya apa?" tanyaku penasaran.
"ini nih.." kata Rio sambil mengambil coklat silver queen dari kantongnya.
"hoaaaa RIO!! MAUUU!!" teriakku sambil mengambil coklat dari tangan Rio tapi coklatnya di tahan sama Rio.
"senyum dulu dong." katanya. coklat adalah makanan kesukaanku, aku paling
gabisa nolak coklat akhirnya aku memberikan Rio sebuah senyuman yang
manis dan senyuman ini tanpa paksaan loh. Setelah coklat itu berada di
tanganku, badmood ku hilangg seketika, hilang di telan bumi. Aku
seakan-akan lupa kalau aku benci sama Alvin karena aku tiba-tiba
mengatakan "pagi Alvin..." sambil tersenyum dan meninggalkan mereka.

Aku sama Rio emang ga sekelas, aku di 7a dia di 7b tapi seluruh sekolah tau
kalau kita sepupuan jadi fans-fans nya Rio selalu menitipkan hadiah
mereka kepadaku. aku senang tapi kadang risih juga. hahaha
Pada saat istirahat aku ke kelas Rio, bekal ku hari ini kue sus. Rio paling suka
sama kue sus buatanku, jadilah sekarang aku mau berbagi dengannya.
"Rio nih kue sus." kataku ketika sampai di meja Rio. ternyata Rio sebangku
sama Alvin dan Alvin juga ada disitu,namun coklat tadi udah buat
kekesalan aku samanya berkurang setengah lagi.
"waaaa,buatan lo?" tanya nya.
"kalo bukan buatan gue mana mau lo makan,haha." kataku PD.
"jiahh, pd banget lo. tapi emang iya kok.haha. Vin mau? lo mesti coba buatan
Nova enaaaaaaaak banget." kata Rio sambil menyodorkan kotak bekalku
kepada Alvin. Aku diam, ga mungkin aku tiba-tiba berubah jadi anak yang
baik jadi aku biarkan Rio yang menyodorkannya ke Alvin. oke penyakit
gengsi ku udah stadium 4. Alvin mengambil kue sus nya dan memakannya.
"gue setuju sama lo yo,enak bangett." kata Alvin sambil tersenyum padaku.
gatau kenapa ada sedikit kesenangan ketika Alvin memujiku ditambah lagi
aku mulai deg-degan. Aku membalas senyuman Alvin untuk pertama kalinya.
"muka lo merah Nov.hahahaa." kata Rio. Aku baru menyadari ternyata muka ku
panas. Aku malu karena aku tau Rio pasti udah ngerti kenapa aku kayak
gini.
"waah uda mau bel aku balik dulu yah." kataku sambil beranjak dari bangku yang ku duduki tadi.
"bekal lo?" tanya Rio.
"habisin aja." kataku sambil berlari. Aku udah malu banget, kenapa muka aku
mesti merah di depan Alvin? Rio pasti bakal ngeledek aku nih karena
tadi dia udah senyum-senyum sendiri. argh!

Hari-hari kulewati bertiga dengan Rio dan Alvin. sekarang Alvin udah sering ngumpul bareng
kami. Alvin juga udah tau tempat aku dan Rio sering curhat-curhatan.
yup, TAMAN KOMPLEK kebetulan rumah Alvin masih satu blok dengan rumah
kami jadi buat ngumpul gampang. apalagi TAMAN KOMPLEK persis di depan
rumah aku. haha

Besok adalah hari ulang tahunku udah tepat 2minggu setelah ulang tahun Rio. Rio selalu ngasi surprise buat aku,
dia selalu ngasi hadiah yang tak terduga. aku penasaran banget tahun
ini Rio bakal ngasi apa. aku berjalan sendiri melewati parkiran sekolah
karena aku lagi pengen jalan dan menolak ajakan Rio untuk di bonceng.

"aaah, Alvin kok bisa jatuh sih?" aku mendengar suara Rio yang merintih kesakitan.
"aduduhh, maaf deh. kaki gue juga sakit." dan sekarang suara Alvin. Apa ini? aku
menoleh dan mendapati Rio dan Alvin jatuh di aspal dekat parkiran
sepeda. Kaki Alvin dan Rio luka.
"yatuhaaaaan, kalian kenapa sih kok bisa jatuh?" tanyaku sambil membantu mereka berdiri. Setelah mereka
duduk di bangku yang ada disitu, aku mengambil tissue dari dalam tas,
membasahinya dengan air minum yang ku bawa dan membersihkan luka di
kaki Rio. sedangkan Alvin? aku hanya memberinya tissue. yah,aku tau aku
emang kejam kali ini kepada Alvin, tapi yang aku khawatirkan saat ini
Rio. kalau jujur, aku juga kasian liat Alvin membersihkan lukanya
sendiri, aku pengen ngebantu tapi GENGSI yang ga bisa ku tahan ini
menahanku melakukan itu. Sehingga aku hanya bisa menggigit bibir
bawahku.

Esoknya ketika aku masuk ke kelas, kelas malah sepi gak ada orang sama sekali aku masuk dan duduk sambil meratapi nasib. hari
ini hari ulang tahunku namun Rio belom ada ngucapin apa-apa. Tiba-tiba
cowok yang gak kuduga datang dan duduk di depanku tapi badannya ke
arahku. dia Alvin.

"happy birthday Nova." katanya sambil memberikan hadiah petak yang berukuran sedang namun padat,ohya plus
senyumnya yang menawan. Aku gatau muka aku sekarang merah atau tidak
yang pasti sudah mulai terasa panas.
"thanks." jawabku sambil memberinya senyuman yang tulus yang dari hatiku paling dalam,kali ini
aku mengacuhkan yang namanya GENGSI. "apaan nih?" tanyaku sambil
memegang hadiah dari Alvin. "buka aja,semoga suka yah." katanya. Aku
mengangguk dan membukanya ternyata coklat cadburry! coklat?! yaaa,itu
kesukaanku apalagi cadburry. GOD! "yatuhan Alvin makasih banget yah,
aku paling suka sama ini." kataku sambil tertawa kecil. Alvin tersenyum
lega "bagus deh,abisin yah." katanya. Aku tertawa dan aku lega sekali
seperti ini, ini yang aku inginkan bukan berpura-pura jutek ataupun
judes di depan Alvin. aku ingin sekali menganggap Alvin seperti Rio,
karena sepertinya Alvin tulus dan sabar dengan sikap ku selama ini ke
dia. penambahan nilai buat Alvin.

"helooooo, acara potong kue belom mulai kan?" Rio tiba-tiba datang ke kelasku dan membuatku
tertawa. "udah dari tadi, lo kelamaan." jawabku iseng.
"yah, masa makan kuenya berdua doang? jahat ahh." kata Rio lagi. Aku dan Alvin
tertawa dan yang pasti muka ku semakin panas. "mana hadiah lo?" aku
menagih hadiah pada Rio. Aku beranjak dari tempat duduk dan mendatangi
Rio sambil membuka tangan. "gak ada." kata Rio cuek. Aku melihat tangan
kanan Rio di dalam kantung celananya. "lah,yang di kantung lo itu apa?"
tanyaku. Rio tergelak dan tertawa, "ketauan deh." katanya sambil
mengeluarkan sebuah liontin bermata love yang di depannya terdapat nama
N O V A.
"ntar di bagian satunya lo buat nama cowok yang spesial yah." kata Rio lagi, matanya melirik ke arah Alvin. aku memandang Alvin
lalu memandang Rio lagi. "kalo gue mau buat nama Rio?" godaku.
"JANGAN! nama gue udah di liontin Keke. hahaha." jawab Rio sambil tertawa.
Mendengar nama Keke membuat kupingku panas, Rio dan Keke emang belom
jadian masih dalam proses pdkt tapi aku agak ga suka sama Keke, gatau
kenapa.
"nih pake." kata Rio sambil memberikan liontinnya kepadaku aku menerimanya. Aku berusaha memakainya tapi gabisa, aku paling gabisa
masang liontin ataupun kalung sendiri, harus ada yang bantu. Rio tau
itu tapi dia pura-pura sibuk dengan hp nya. jadilah aku yang kesulitan
sendiri. Tiba-tiba Alvin memegang tanganku yang sedang memasang liontin
di belakang kepalaku dan dia membantunya memasang. Aku melihat Rio
melirik-lirik ke arah kami dan dia senyam-senyum sendiri. Kali ini aku
yakin mukaku udah semerah kepiting rebus. "udah siap."kata Alvin
melepaskan tangannya dari tanganku. Aku lega. "makasih yah." kataku dan
Alvin mengangguk serta memberikan senyuman.

udah hampir 5 bulan aku Rio dan Alvin sering jalan bareng. Aku dan Alvin juga udah semakin
dekat sekarang, Alvin jadi sering nelfon aku. kalau Rio lagi pdkt sama
Keke pasti Alvin ngajak aku jalan biar aku gak murung di rumah. Aku
mulai merasakan yang aneh dalam diriku, ada perasaan nyaman jika dekat
sama Alvin, perasaan yang beda perasaan ingin memilikinya. beda sama
perasaan ku sama Rio. kalau sama Rio aku cuma takut ga di perhatiin
tapi sama Alvin aku malah ingin memilikinya. Aku gatau apa ini. Aku ga
berani curhat sama Rio yahh,walaupun aku tau Rio pasti tau jalan keluar
nya. Tapi ntah kenapa, aku ga bisa.

"pokoknya kalo nanti dia udah baca surat ini lo harus nembak dia." kata Rio kepada Alvin. mereka
berdua sedang ada di halaman belakang sekolah, Aku tadi mengikuti
mereka karena curiga mereka gak mengajakku. dan sekarang aku bisa di
bilang menguping pembicaraan mereka.
"gue ga ykin yo." jawab Alvin
"lo harus yakin biar lo bisa dapetin dia, karena gue juga yakin dia juga
suka sama lo." Aku bingung. dia? siapa dia? cewek yang di suka Alvin?
"dan lo harus nembak dia di depan gue yah walaupun ntar gue
sembunyi-sembunyi." sambung Rio yang membuat aku semakin penasaran. Aku
melihat Alvin mengacungkan jempolnya sambil berkata "sip."

Ada sakit hati dalam dada ku, kenapa ketika aku mulai menyadari kalau aku
suka sama Alvin, Alvin bakal nembak cewek lain?apa dia ga tau gimana
perasaan aku?apa aku yang terlalu lama?apa Alvin uda benci sama aku
karena kejutekan ku?pikiranku campur aduk sehingga gak menyadari kalau
Alvin dan Rio akan segera meninggalkan tempat itu. Aku segera berlari
tapi sepertinya Rio melihatku dan dia memanggilku "NOVA!!" aku terus
berlari. singgah ke kelas untuk ngambil tas tapi terlambat. Rio dan
Alvin uda cegat aku di depan pintu.
"lo kok lari?" tanya Rio. aku menggeleng sambil menunduk, mataku perih.
"cerita Nov." kata Alvin lembut, aku menatapnya dan sekarang mereka mengetahui
kalau aku akan menangis. "kenapa?" tanya Alvin lagi dan menatapku lebih
dalam. "maaf." kataku. "aku gpp kok." sambungku dan tersenyum. Aku
gaboleh lemah di depan mereka, uda cukup Alvin benci samaku karena aku
jutek jangan sampai di makin memandang aku jelek karena aku cengeng.
TIDAK!
"yaudah,pulang bareng?" tanya Rio, aku mengangguk.
Kekesalan ku belum sembuh sampai disitu, pas jalan menuju parkiran sepeda aku
jalan jauh di depan mereka sambil menunduk, sedangkan Rio dan Alvin di
belakangku sambil rangkulan.
"yo, singgah ke warung depan yah." kata Alvin "gue haus." sambungnya.
"oke, kalian duluan aja, gue nyusul mau ngikat tali sepatu dulu nih." katanya
sambil mengikat tali sepatunya. "hati-hati mobilnya kenceng."
sambungnya. Memang di depan sekolah kami jalan besar,mobil yang lewat
pun kencang-kencang. Aku dan Alvin nyebrang hati-hati dan sampai di
warung depan dengan selamat. Ketika lagi menyerahkan uang tiba-tiba...

BRUUUM CIIITT BUPPPP...

Ada suara kecelakaan, aku shock. aku ga berani menoleh ke belakang takut
kalau yang kutakutkan terjadi namun Alvin udah menjawabnya "RIOOO!!!!"
katanya sambil berlari menuju lokasi tabrakan.
Rio tertidur lemas, kepala hidung bibir dan pelipisnya mengeluarkan darah, aku gabisa
membendung air mataku. Aku menangis di depan Rio. "Rio,lo harus
bertahan!lo harus tahan." kataku sambil memegang erat tangannya. Rio
juga mengeratkan pegangannya ke tanganku seolah meresap kekuatan ku.
dengan tangan satunya dia mengambil surat dari dalam kantung celananya.
"N..nov..l..lo..ha..harus..ba..baca..su..su..surat..i..ini" kata Rio. Air mata semakin membanjiri wajahku. Rio memberikan suratnya
kepadaku, aku menerimanya dan menangis. Dengan susah payah Rio
mengangkat sebelah tangannya untuk menghapus air mataku. "Rioo,jangan
tinggalin gue." kataku. Rio tersenyum dan menggeleng, setelah tangan
sebelahnya memegang tangan Alvin. Rio menutup matanya, sambil
tersenyum. tangan kirinya memegang tanganku dan tangan kanan nya
memegang tangan Alvin. "RIOOOOO!!!" teriakku sambil menangis.

ini semua berlalu cepat dalam ingatanku, aku ga percaya cowok yang aku
sayangi cowok yang ngertiin aku meninggalkan aku begitu saja. sakit
rasanya pasti, Aku jadi lebih sering diam dan melamun. belum bisa
menerima kenyataan pahit ini. Siapa lagi yang bakal dengerin aku
curhat? siapa lagi yang bakal traktirin aku eskrim? siapa lagi yang
bakal ngasi hadiah tak terduga kalau aku ultah? siapaaaa?

sekarang aku berada di samping makam Rio. Cowok yang paling sempurna di mataku,
aku menangis sambil memegang nisannya. "aku ga sanggup yo." kataku
sambil menangis. Aku di temani Alvin, kami ber-2 sama-sama terpukul.
Aku menyadari kalau aku belom membuka surat dari Rio kemaren. Aku
membukanya. Alvin tertegun.

haloo saudaraku yang paling cantik :p haha

Air mata mengalir deras di pipiku.

tumben kan gw ngasi lo surat,haha jangan salah sangka dulu
gw cma mau bilang kalau gw tau lo suka sama alvin. ngaku lo! hayooo :D haha
keliatan nov kalo lo suka sama dia, dan lo tau? dia juga suka sama lo
katanya sih dia mau nembak lo tuh, terima yah! awas kalo gak! gak gw traktir lag lo :p haha
gw tau kalian bakal jadi pasangan yang paling harmonis,haha
gw tunggu traktiran lo besok yah di kantin.

saudara lo yang paling baik RIO ;)

"RIOO!! gue kangen sama lo! gue gabisa tanpa lo!" teriakku sambil memegang nisan Rio.
"Nov, gue mau ngomong." kata Alvin. Aku mengangguk.
"gue sayang sama kamu Nov, kamu mau ga jadi cewek aku?" emang ga logis banget kan si Alvin nembak aku disaat aku lagi sedih gini di depan kuburan lagi. Seakan Alvin baca pikiran ku "maaf kalo aku nembak kamu di saat kayak gini, tapi kmaren Rio bilang kalau aku harus nembak kamu di depan dia Nov." kata Alvin menjawab pertanyaanku. "Aku tau,kmaren aku dengar." jawabku, mataku semakin perih membayangkan muka Rio kemarin buat air mataku makin mengalir. "ALVIN!" teriakku sambil berdiri dan memeluknya. erat, eraaaaaaaaaaat sekali. "aku belom bisa kehilangan Rio,Vin. aku belum puas menghabiskan waktu ku sama Rio. aku butuh dia Alvinn.." tangisku memecah dalam pelukan Alvin. "dan satu lagi, aku juga sayaaaaang banget sama kamu." lanjutku dan memeluknya semakin erat. rasanya sangat puas jika menangis dalam pelukan seorang.

Malamnya aku berusaha untuk tidur walaupun susah.

"gue mau jumpa sama kaliian berdua di taman biasa yah,ada yang mau gue omongin. gue tnggu sekarang!."

"ahhhh..." aku teriak dan terbangun dari tidurku, barusan aku mimpiin Rio. Apa mungkin Alvin juga dapat mimpi yang sama? Aku berjalan menuju jendela kamarku yang kebetulan langsung menghadao ke taman. Aku tidak melihat apa-apa hanya pohon yang bergerak-gerak tertiup angin,mungkin angin kencang banget di luar sana. Aku mengambil jaket dari lemari melirik jam 03.53 dan keluar kamar. Aku mengendap-endap berjalan keluar, sesampainya di luar rumah benar saja angin sangat kencaaaaaang, aku mengikat rambutku yang panjang menjadi ekor kuda dan memandang rumah Alvin. ga lama kemudian Alvin keluar dan menghampiriku.

"kamu juga mimpi?" tanyanya. Aku mengangguk. Kami pun berjalan menuju taman dan duduk di ayunan tempat biasa kami bertiga duduk.
Tiba-tiba angin semakin kencang dan dingin, lalu samar-samar ku lihat sosok putih mendekati kami. Ketakutan mengaliri sekujur tubuhku, semakin dekat dan ternyata dia RIO! atau lebih tepatnya arwah Rio. Aku meremas tangan Alvin yang juga sudah dingin. kami sama-sama takut.

"hai." kata arwah Rio itu kepada kami sambil tersenyum dan duduk di bangku di depan ayunan yang kami duduki. "yah,gue emang uda tau kalian pasti takut. inilah gue, MARIO." kata arwah itu lagi namun mukanya berubah jadi murung. "gue ga nyangka secepat ini. jujur, gue masih pengen bareng kalian berdua. gue masih pengen nonton bareng,jalan bareng sama kalian. tapi.." katanya. aku mulai menangis. "gue seneng lo masih nyimpan jaket yang gue kasi Nov." katanya kepada ku. Aku mengangguk dan menatapnya. "make jaket ini gue serala lo peluk yo." jawabku sambil menangis. "jaga baik-baik yah Nov." katanya sedih aku hanya mengangguk dan menangis.
"selamat ya bro,kalian uda jadian." katanya kepada Alvin. Alvin tersenyum sedih dan berkata "gue bakal lebih senang lagi kalau lo bisa bareng kami yo, kalau kita bisa jalan bertiga lagi kayak dulu. gue kangen sama lo yo, gue pengen main ke rumah lo lagi." kata Alvin sambil menangis. Aku terisak-isak dan arwah nya Rio tampak murung. "sama Vin, gue juga pengen banget ngerasain itu semua lagi. tapi TUHAN berkehendak lain. TUHAN cuma ngijinin gue ngeliat kalian dari atas." katanya, suaranya tampak sepertinya kalau dia juga menangis. "kenapa lo masih disini?" pertanyaan itu meluncur begitu saja. "gue ga bisa ninggalin lo kalau lo masih sedih terus Nov,gue bakal ga tenang." katanya. "makanya gue nyuruh kalian ngumpul karena gue pengen kita buat janji. PERJANJIAN TERAKHIR. kalau kalian bakal senang tanpa gue, kalau kalian bakal happy. anggap aja gue ga prtnah ada di hidup kalian, jangan pernah sedih-sedih lagi gara-gara gue." katanya "janji?" sambungnya sambil menjulurkan kelingkingnya. Alvin dan aku mengangguk sambil menjulurkan kelingking mereka juga menembus kelingking Rio.

"gue minta lo senyum Nov, permintaan terakhir gue sebelum gue ga akan bisa ngeliat kalian dari sini." katanya. aku tersenyum, maniss sekali. arwahnya Rio pun tersenyum. "makasih yah, tapi maaf gue ga bisa kasi lo coklat." aku menangis "gpp Rio, ngmng sama lo sekarang aja udah buat gue seneng banget." jawabku sambil terisak.
"Alvin, jagain Nova yah. lo taukan kalo gue udah nganggap Nova sebagai Adik, jagain dia. awas lo." katanya sambil tertawa kecil "tenang bro, gue bakal jagain Nova buat lo." jawab Alvin dengan suara tercekat. arwahnya Rio tersenyum dan berdiri. "sekarang saatnya gue pergi. gue pengen banget meluk lo berdua untuk terakhir, tapi gabisa." katanya membuat aku dan Alvin menangis.
Arwahnya Rio berjalan menjauhi kami dan spontan aku berdiri.

Rio dengarlah
betapa sesungguhnya ku menyayangimu
kan ku buktikan
ku mampu penuhi maumu

arwah Rio berbalik dan memandangku "kamu tau Nov? gue paling seneng denger lo nyanyi lagu itu. thanks yah." katanya sambil tersenyum. "aku janji kalau ini terakhir kalinya aku nangis karena kamu Rio, gue gabakal nangis lagi. gue berusaha buat lo senang!" kataku smbil tersenyum walaupun air mata menetes. "gue juga bro, gue janji bakal jagain Nova buat lo." kata Alvin sambil merangkul ku.
"ga slaah gue punya shabat kayak lo vin,thanks yah." katanya tersenyum kepada Alvin.
"gue pergi yah, byee sahabat dan saudara gue yang paling gue cinta dan terbaik. gue bakal merindukan kaliann!" katanya dan KUKURUYUUUUUKKK... seiring dengan suara ayam berkokok, arwah Rio samar-samar menghilang. dan pagi datang.

Aku dan Alvin saling pandang mencoba bertanya ini benar apa bukan? dan kami sama-sama mengangguk. Rio akan selalu sama kita. batin kami.

"kita harus matuhi PERJANJIAN TERAKHIR kita ya Nov." kata Alvin mengusap air mataku yang terakhir. Aku mengangguk dan tersenyum.

THE END

Selasa, 22 Juni 2010

RODAR + NOVA :)

Holaa semua, perkenalkan nama aku Nova Chntya Sinaga. hm,aku sebenarnya orang medan tapi karena Papa dan Mama ku harus pindah kerja ke Jakarta. jadilah sekarang aku menetap di kota metropolitan yang padat ini.
Sebenarnya tanggung banget kalau aku mesti pindah ke Jakarta, karena aku udah menjalani satu semester di sekolahku di Medan. Tapi,karena aku anak tunggal, papa dan mama gak mengijinkan aku untuk tetap tinggal di Medan sampai kenaikan kelas. yah, mau ga mau aku harus menuruti apa kata kedua orangtuaku.

Hari ini adalah hari pertamaku di sekolah baruku, jarak dari rumah ke sekolah nggak terlalu jauh kok. sekolah ku berada di luar komplek perumahan tempatku tinggal. Hanya perlu berjalan sekitar 15 menit dan aku akan sampai di sekolah baruku. Aku menolak ajakan papa untuk pergi bareng, yah, bisa di bilang aku termasuk anak yang mandiri. Aku paling ga suka yang namanya di manja kalau bisa kulakukan sendiri. why not?

Aku berjalan di pinggir jalan komplek sambil membaca buku panduan sekolah baruku, angin pagi menyapaku membuat poni dan rambutku jadi tidak beraturan lagi. Kebetulan komplek perumahan ini masih mempunyai banyak pohon jadi angin masih sering bertiup disini. Ketika sedang merapikan rambutku tiba-tiba...

"awww..." teriakku. sepertinya kaki ku tergesek oleh besi yang tajam.
"ow, maaf." kata seorang cowok. setelah sadar ternyata kaki ku tergesek oleh pedal sepeda cowok ini. kaki ku mulai mengeluarkan darah sedikit-sedikit. lalu si cowok yang tidak ku kenal ini turun dari sepedanya mengeluarkan plester dari kantung celana nya dan memplester kaki ku yang luka. Baru kusadari ternyata cowok ini juga memakai seragam yang sama sepertiku. Kemeja putih pendek di tambah rompi biru kotak-kotak dan celana selutut kotak-kotak. yah, itu memang seragam dari sekolah baruku tetapi aku tetap memakai rok. haha :D

Setelah memplester kaki ku yang luka si cowok ini langsung naik ke sepedanya dan mengayuh sepedanya menjauh. aku belum sempat mengajaknya kenalan bahkan mukanya pun belum ku lihat secara jelas. aku penasaran sekali? kenapa si cowok tadi begitu dingin cuek dan cool? aku penasaran. ada rasa tertarik dalam hatiku. Karena terlalu serius melamun aku tidak menyadari kalau ada orang yang memanggilku dari belakang.

"selamat pagi.." kata mereka. Ada 4 cowok dengan seragam yang sama sepertiku di hadapanku sekarang. mereka berada di atas sepeda masing-masing.

"anak baru yah?" tanya seorang cowok yang bisa di bilang cakep, kulitnya hitam manis dan senyum nya bisa membuat cewek-cewek meleleh dan aku pun merasakannyaa. Aku terdiam dan hanya bisa mengangguk. 'cakep banget sih.' batinku.
"pindahan dari mana?" kali ini seorang cowok yang bawaan mukanya jayus, memiliki senyum yang ga kalah indah dari cowok yang pertama, suaranya nyaring dan sepertinya anaknya asik.
"medan." jawabku singkat. mengapa pagi-pagi gini aku sudah harus dihadapkan pada cowok-cowok setampan mereka? belom lagi 2 cowok di belakang. satu memiliki muka yang cuteeeeee banget, rambutnya yang lumayan panjang itu justru makiin menambah kecakepannya. dan yang satu lagi, mukanya yang manis, senyumnya juga menenangkan sepertinya diantara mereka ber-4 cowok ini yang paling bijak.

"ohiya kita belom kenalan gue Rio." kata cowok hitam manis tadi.
"gue Ozy." kata cowok yang ke-2.
"gue Ray." kata cowok yang cute.
"gue Deva." kata cowok yang aku bilang bijak.

aku hanya mengangguk dan berkata "aku Nova." sambil tersenyum. senang banget rasanya bisa dapat teman baru.

"sekolah di SMP.idocil juga yah?" tanya Rio.
"iya,hehe." jawabku sambil tertawa kecil.
"kaki lo kenapa?" kali ini Deva yang bertanya sambil menunjukkan plester di kaki ku.
"oh, gpp kok tadi ada yang nyerempet." jawabku.
"ohya, berangkat bareng kita aja yuk. ntar lo telat masuk sekolahnya." usul Ozy.
"hah?berangkat bareng?" tanyaku bingung. bagaimana bisa aku berangkat bareng mereka sedangkan mereka naik sepeda.
"lo di bonceng sama Ozy tuh. dia kan punya boncengan." kata Ray. "tapi lo berdiri,gpp kan?" sambung Ozy. Aku mengangguk dan naik ke boncengan Ozy.

Sesampainya di sekolah, ke-4 cowok tadi memarkirkan sepedanya di parkiran sepeda lalu mereka ber-4 menemani ku masuk ke sekolahan.

"lo kelas 7 berapa?" tanya Rio.
"belum tau, nih mau ke kantor sekretariat dulu mau nanya kelas."
"oh kalau gitu, lo ntar jalan lurus terus belok kanan. disebelah kanan ada ruangan sekretariat." jelas Rio.
"oke, thanks ya." jawabku kepada Rio.
"makasih juga ya Zy." kataku kepada Ozy sambil memberinya sebuah senyuman.

Aku menuju ke ruang sekretariat dan melapor kalau aku murid pindahan. lalu petugas di sekretariat menyuruhku menunggu sampai bel masuk karena nanti beliau lah yang akan langsung menunjukkan kelasnya kepadaku. Setelah bel masuk berdering aku disuruh mengikuti beliau. Sesampainya di sebuah kelas yang bertuliskan 7-3 beliau masuk dan bicara sebentar kepada guru yang di dalam kelas, ga lama kemudian petugas sekretariat itu keluar dan menyuruhku masuk.

"kita kedatangan murid baru pindahan dari medan." kata pak guru itu. "silahkan perkenalkan dirimu nak." sambungnya. Aku mengangguk.

"selamat pagi teman-teman semua, nama saya Nova Chntya Sinaga saya pindahan dari medan.saya pindah karena kedua orang tua saya pundah kerja ke sini. jadi saya mohon teman-teman semua mau membantu saya dan mau berteman dengan saya.terimakasih." kata ku lancar sambil menunduk.
"baiklah,kalau begitu kamu silahkan duduk di sebelah Ozy." kata pak guru.

Mendengar nama Ozy aku langsung melihat bangku yang di tunjuk pak guru dan melihat Rio,Deva,Ray juga duduk di dekat-dekat situ mereka tersenyum. Aku berjalan mendekati bangku Ozy dan duduk.

posisi tempat duduknya seperti ini :

Deva Ray
Aku Ozy
kosong Rio

pelajaran pun dimulai, aku tidak terlalu susah untuk menerima pelajaran disini karena di sekolah ku yang di medan aku termasuk anak yang gampang menerima pelajaran.
Ketika sedang asik mengerjakan soal latihan bersama Ozy ada yang mengetuk pintu kelas aku tidak mengacuhkan itu karena aku sedang asik dengan soal matematika ku.

"darimana aja lo vin sekarang baru muncul?" tanya Rio.
"biasalah pengarahan pak duta untuk pertandingan futsal besok." jawab cowok itu.

Aku berbalik menghadap Rio untuk meminjam penghapusnya dan aku shock karena cowok yang tadi menyerempetku dengan sepedanya adalah cowok yang duduk di samping Rio.

"ohya vin, ini murid baru dari medan. namanya Nova." kata Rio kepada cowok itu. "Nova ini Alvin." sambungnya. oh,ternyata nama cowok cool tadi Alvin. aku mengangguk dan menyodorkan tanganku kepadanya "Nova." kataku dan diapun menyodorkan tangannya "Alvin." jawabnya dingin. Aku langsung berbalik ke mejaku dan berusaha berkonsentrasi dengan soal tapi ternyata gak bisa. sikap dingin Alvin juga udah buat otakku dingin.

Ketika bel istirahat berdering. Aku yang baru mempunyai sedikit teman hanya bisa diam di tempat duduk. Setelah menolak ajakan Ozy untuk ke kantin bareng. Tiba-tiba ada yang mendatangi ku, seorang cewek yang baik sepertinya.

"aku Keke." kata cewek itu sambil menyodorkan tangannya.
"Nova." jawabku sambil tersenyum.
"kamu beruntung banget yah bisa duduk disini. bisa deket sama RODAR." kata Keke murung.
"RODAR?" tanyaku bingun. aku ga ngerti RODAR itu apa.
"iya, Rio Ozy Deva Alvin Ray."
"oh, geng mereka yah?" tanyaku masih bingung.
"iya, mereka berlima adalah cowok tercakep di sekolah ini. geng mereka terkenal banget. banyak banget cewek yang naksir sama mereka apalagi sama Alvin. bejibun cewek yang nembak dia semester ini tapi apa hasilnya? di tolak!." jepp! Alvin banyak yang suka? cowok cool yang tadi nyerempet aku banyak yang suka? waww. Aku hanya diam karena gatau mau bilang apa.

Ga lama setelah Keke balik ke tempat duduknya RODAR datang dan menghampiriku, tapi Alvin gak ada. kemana Alvin? aku penasaran.

"nih, ada roti buat lo." kata Ozy yang menyerahkan roti coklat kepadaku. Aku menerimanya sambil tersenyum. "thanks." jawabku.
Rio,Ozy,Deva dan Ray pun asik ngoceh-ngoceh dan kadang tertawa, yang menganggu pikiranku saat ini adalah dimana Alvin? kenapa Alvin gak gabung sama temen-temennya yang lain? Tiba-tiba Alvin datang menghampiri teman-temannya yang duduk di belakangku.

"eh, atlit kita baru muncul.haha." goda Rio. atlit? aku mencoba mendengar lebih banyak pembicaraan mereka.
"ah,diam lo. gue laper nih latihan mulu,bagi makanan dong." kata Alvin sambil memandang teman-temannya. "jiah,masa ga ada yang bawa makanan buat gue sih?" sambungnya lagi.
"hm,tadi gue ada beli roti coklat kesukaan lo,tapi karena lo ga ada gue kasi ke Nova abisnya dia ga jajan sih." jawab Ozy. oke,namaku sudah terseret dalam pembicaraan ini, spontan aku berbalik dan berkata. "nih,buat kamu aja. aku ga lapar." kataku sambil menyodorkan bungkusan roti coklat yang belum ku buka. sejenak Alvin menatapku yang membuat sekujur tubuhku seakan di timpa es,lututku lemas tapi aku mencoba untuk memberinya senyuman dan akhirnya YES!! Alvin menerima roti coklat tadi sambil berkata "makasih."

bel pulang pun berbunyi dan Rio Ozy Ray Deva mengajakku pulang bareng lagi.

"Nov,pulang bareng yok." ajak Ozy. Tapi aku masih penasaran banget sama Alvin. tadi Alvin katanya ga bisa pulang bareng teman-temannya karena katanya mau latihan di sekolah. Aku ingin melihat Alvin latihan apa. "aku pulang belakangan aja deh,mau liat-liat dulu." jawabku seadanya sambil memasukkan buku kedalam tas.
"trus ntar lo pulang sama siapa?" tanya Ray. "hm,kan jalan kaki bisa.sekalian olahraga.haha." jawabku.
"yaudah deh,kalo gitu kami duluan yah." kata Rio. "hati-hati lo." sambung Deva.
"iyaaa.byee." kataku sambil melihat mereka keluar kelas.


Oke,sekarang tujuanku kemana? aku bahkan belom nanya sama Rio dimana lapangan sekolah. bodohnya, akhirnya deengan bermodalkan naluri aku berjalan menyusuri koridor-koridor kelas. Sekolah udah sepi, hanya tampak beberapa anak yang mungkin masih punya tugas. setelah berjalan cukup lama,aku mendengar ada suara... "nah,bagus..iya teruss..bobol gawangnya..oper..oper.." aku makin mendekati sumber suara dan.. BRAVOO! aku menemukan lapangannya. ternyata lapangan sekolah ada di belakang sekolah dan setelah ku lihat-lihat banyak penonton di pinggir lapangan mayoritas cewek dan setelah aku mempertajam pendengaranku ternyata mereka menyorak-nyorakkan nama Alvin. "alvin...alvin..alvin" ternyata benar apa kata Keke, banyak banget yang suka sama Alvin dan hampir semuanya cantik! aku jadi minder sendiri.
Aku berjalan mencoba mencari tempat duduk dan aku menemukannya. Aku duduk dan mengeluarkan fruit-tea anggur yang sempat ku beli di kantin tadi. Aku memerhatikan anak-anak yang sedang asik bermain bola itu, aku mencari sosok Alvin dan aku menemukannya. dia sedang menggiring bola mendekati gawang dan dia sungguh sangat terlihat semakin cool dengan pakaian bolanya, apalagi dengan keringat yang mulai membanjiri mukanya. semakin terlihat tampan!

setelah puas melihatnya dan latihan bola nya sudah selesai aku berjalan sendiri menuju gerbang sekolah, sekarang saatnya pulang. sekarang aku udah ngerti dari info yang kudapat dari fans nya Alvin. Alvin itu adalah atlit bola andalah sekolah ini, dan katanya besok adlah pertandingan final nasional. pantas saja Alvin jarang ngumpul bareng teman-temannya. Sampai di gerbang sekolah...

tik..tik..tik

"sial hujan! gimana nih aku pulang kalau hujan. ck!" umpatku.

hujan semakin deras dan bukannya malah cepat berhenti tampaknya hujan ini senang sekali mengganggu ku. Aku berdiri di halte bus yang ada di depan sekolahku paling tidak disini aku tidak basah kena hujan tapi tetap aja aku merasa dingin. Tiba-tiba, Alvin cowok yang menarik perhatianku sejak tadi pagi duduk di sampingku sambil menatap lurus kedepan. ditangannya ada botol pocarisweat yang tinggal setengah. Aku menatapnya dan dia juga menatapku. Aku merasa bodoh akhirnya mengalihkan pandangan ke jalanan yang basah. Sepeda Alvin ada di sampingnya, di samping bangku halte dan kelihatan basah. Aku memeluk diriku sendiri, aku merasa sangat kedinginan.

"pake nih." kata Alvin menyodorkan jaketnya. sumpah aku terkejut! aku bingung dan hanya menatapnya dengan pandangan tidak percaya. "pakai, ntar lo sakit." sambungnya. aku mengangguk dan menerima jaket dari Alvin dan memakainya.Kehangatan mengalir di seluruh tubuhku.
"kok belom pulang?" tanya Alvin lagi. tapi matanya tetap menatap lurus kedepan. Aku berpikir, gamungkin aku mengatakan kalau aku mencarinya. "tadi ke perpus." kata-kata itu mengalir begitu saja. Hujan semakin mereda dan berhenti tapi tetap aja anginnya membuatku kedinginan, jaket Alvin lah yang menghangatkan ku saat ini. Alvin beranjak dari tempat duduknya,menarik sepedanya ke jalanan dan naik ke sepedanya.

"lo pulang sama siapa?" tanya nya mengejutkanku.
"hm,sendiri lah." jawabku polos.
"rumah lo di komplek RCTI kan?" tanyanya lagi. Aku mengangguk. "gue juga,gamau nebeng?" tanyanya. Aku shock,lututku lemas. kenapa Alvin selalu bisa membuatku seperti ini? "mau ga?" tanyanya lagi. "ga ngerepotin?" oke,ini pertanyaan yang bodoh batinku. Alvin menggeleng "buruan naik." Akupun naik di boncengan nya, karena boncengannya sama kayak Ozy aku harus berdiri dan mau ga mau aku harus megang bahunya Alvin. sepanjang perjalanan aku hanya merutuki jantungku yang gabisa diam.

Sejak Alvin mengantarku pulang, kecuekan Alvin kepadaku selama ini sudah agak berkurang atau hanya perasaan ku saja. Tapi, sejak sekolah mereka memenangkan pertandingan bole nasional itu Alvin jadi semakin sering ngumpul bareng RODAR dan Alvin udah sering bicara samaku. YEAY! inilah yang kuinginkan. Ketika pelajaran Biologi, kami disuruh membedah kodok. dan syukurnya aku sekelompok bersama sahabat-sahabatku RODAR. ohya,aku belum cerita yah? kalau sekarang aku dan RODAR udah kompak banget. RODAR sering datang kerumahku dan juga RODAR lah yang membela ku waktu aku di labrak sama kakak kelas karena aku deket sama mereka. Aku seneng banget.

di lab.bio

"oke,masing-masing ketua silahkan ambil kodok yang hendak di bedah dalam ember ini ya." kata Bu Winda sambil menunjukkan ember besar warna merah yang ada di pojokan.
"sana ambil Nov." kata Rio. Oke,ini sial banget! aku terpilih jadi ketua di kelompok ini dan aku paling benci sama kodok! huaa!
"ah yo, aku ga berani aku paling benci sama kodok. kamu aja yang ambil yah." kataku sambil menarik-narik baju Rio. anak-anak lainnya malah ketawa. "harus ketua katanya." tambah Ozy. "gpp Nov, kodoknya ga makan orang kok." timpal Ray
"iih, kalian jahat ahh." kataku pura-pura ngambek. "jiah,jangan ngambek dong Nov. kan uda kewajiban lo ambilin kita kodok." kata Deva. oke harapanku satu-satunya tinggal Alvin.
"jadi Rio,Ozy,Deva sama Ray gamau bantuin aku?" tanyaku berharap satu dari mereka menggeleng. tapi sialnya mereka semua mengangguk puas. Aku memandang Alvin dengan pandangan minta tolong berharap Alvin mengerti. "apa?" tanya Alvin sambil tertawa kecil. "ambilin kodoknya dong Vin." kataku manja. "jiah,haha." Alvin berdiri "dasar manja." katanya sambil mengacakacak rambutku dan tertawa. Tapi ternyata Alvin mengambilkan kodoknya dan aku tertawa senang. "makasih yaa Alvinn." kataku seperti anak-anak. "ehm..ehm.." kata Rio Ozy Deva Ray serentak sambil memegang tenggorokan mereka masing-masing.
"aduhh,gue batuk nih." kata Rio "iya sama gue juga,tenggorokan gue gatel banget.ehmm.." tambah Ozy "ada obat batuk ga Nov?" tanya Deva "huah, ehm..ehm..ehm.." tambah Ray. yah,mereka cuma bercanda dan hendak menggodaku.
"kalian apaan sih?udah ah buruan nih potong." kataku kesal, Alvin hanya tertawa melihat tingkah laku teman-temannya itu.
"apanya Nov yang di potong?" tanya Ozy.
'kuping kamu." balasku kesal. RODAR pun tertawa dan ntah apa yang merasuki ku akupun tertawa.

Hari ini kami sedang ngumpul-ngumpul di taman komplek, yah sepertinya udah jadi kewajiban kalau setiap sore ngumpul disini. tadi aku di jemput sama Rio. Terkadang aku sangat merasa beruntung karena menjadi satu-satunya cewek di antara mereka, kalau mau bermain disini aku pasti selalu di jemput kadang sama Rio kadang Ozy Deva maupun Ray, Alvin juga sering. hehe beruntung kan aku? Tapi hari ini Alvin ga bisa ngikut ngumpul karena katanya dia harus nemani Oma nya ke salon. Jadilah aku,Rio,Ozy,Deva dan Ray duduk di bawah gazebo yang ada di taman ini. Aku yang sedang asik membaca novel yang ku bawa terkejut mendengar pertanyaan Rio...

"Nov,lo suka kan sama Alvin?" tanya Rio tiba-tiba.
"hah?apaan sih?" aku balik bertanya sambil berpura-pura fokus sama novel ku tadi walaupun gabisa.
"jujur aja sama kita Nov,lo suka kan sama Alvin?" tanya Rio lagi.
"ga ngerti ah." jawabku seadanya karena emang aku gatau apakah aku suka atau engga sama Alvin.
"Nov,kita sahabat lo." sekarang Deva angkat bicara "seharusnya kalau lo anggap kita sahabat lo, lo mau dong sharing sama kita." lanjut Deva.
"sharing apaan sih woy? aku ga ngerti kalian bicarain apa." jawabku jujur, emang aku ga ngerti kenpa tiba-tiba mereka mendesak aku gini.
"ketauan lagi dari sikap lo kalau lo suka sama Alvin Nov." kata Ray "sikap lo beda." tambahnya.
"beda gimana? sikap aku ke Alvin sama ke kalian sama kok. gak ada beda,kalian sama-sama sahabat aku kan." jawabku polos.
"kami tau kok Nov,lo suka sama Alvin." jawab Ozy.
"oke,sekarang aku butuh penjelasan. Rio jelasin sama aku apa yang terjadi." kataku menatap Rio lekat-lekat.
"kami ngeliat sikap lo ke Alvin beda Nov, tiap ada Alvin lo pasti seneng nya ga karuan tapi kalau ga ada Alvin kayak gini lo malah lebih banya diamnya. Alvin juga sama kayak lo. jadi kami pengen nanya sama lo berdua." jelas Rio. "jadi kalian juga uda nanya ke Alvin?" tanyaku penasaran. Mereka berempat menggeleng "kami pengen tanya sama lo dulu." jawab Deva.

Mungkin sekarang saatnya aku harus terbuka sama mereka, mungkin sekarang saatnya aku harus cerita yang sebenarnya sama mereka.

"jujur, aku gatau sama apa yang aku rasa sekarang. Sejak pertama kali ngeliat Alvin aku uda tertarik sama sikap cool nya,aku jadi semakin penasaran dan mencoba mencari info lebih banyak tentang dia. Setelah dia ngantar aku pulang.." Rio Ozy Deva Ray tampak bingung dan saling pandang, mereka belom tau kalau aku penah di antar sama Alvin "sikap dia berubah mencair,dia baik dan care banget sama aku. Aku deg-degan kalau dekat dia. apa itu yang namanya suka? aku gatau. kalau itu yang namanya suka berarti aku suka sama Alvin." kataku.

Rio Ozy Deva Ray tampak senang dan tertawa,aku bingung.

"kok ketawa sih? ada yang lucu?" tanyaku. mereka menggeleng. "akhirnya Alvin suka juga sama cewek." kata Rio.
"hah?apaan?" tanyaku bingung.
"dari TK sampai sekarang Alvin belom pernah yang namanya suka sama cewek, dia selalu tertutupdan hanya terbuka sama kita-kita tapi semenjak lo datang dia berubah Nov. keliatan banget kalau dia suka sama lo dari kepedulian dia sama lo. dia mau ngantar lo pulang, dia mau ngambilin lo kodok dia mau ngebantu lo. sebelum ini Alvin ga pernah ngebantu cewek, dia cuek banget. itu tandanya dia suka kan sama lo?" jelas Rio. Ada kesenangan dalam hatiku yang gabisa kuungkapkan dengan kata-kata. aku hanya tersenyum lebar "yang benar?" tanyaku dan mereka semua mengangguk sambil tersenyum.

Malamnya aku dapat sms dari Alvin

nov,gw di dpn rmh lo kluar dong.

dengan cepat aku langsung keluar rumah dan mendapati Alvin sedang bersandar di tembok rumahku dengan sepeda yang di letakkannya di depannya.

"tumben malam-malam kesini? mau ngumpul yah?" tanyaku. Alvin menggeleng.
"gue mau ngajak lo ke suatu tempat,boleh?" tanya Alvin semangat dan aku langsung mengangguk. Setelah minta ijin sama mama aku pun pergi dengan Alvin, ohya di bonceng loh. haha.

Malam ini indah banget, bintang bertaburan di langit banyaaaaaaaaaaak banget di tambah dengan bulan purnama yang terang. Alvin membawaku keliling komplek dan berhenti di suatu tempat yang indaaaaaaah banget.

Taman yang indah karena banyak banget lampu berwarna-warni disitu. dan juga setelah ku perhatikan lebih cermat ternyata ini di tepi danau, aku baru tau ternyata ada danau di komplek ini. Alvin menarikku ke sebuah ayunan yang tiang-tiangnya di kelilingi lampu yang indah serasa hari natal.

Ketika duduk disitu Alvin juga duduk di ayunan di sebelahku sambil menatap bintang di langit.

"gue sama RODAR pernah buat janji disini." katanya
"hm.." jawabku masih menatap bintang yang indah.
"kita janji bakal ngajak cewek yang spesial ke tempat ini." jawabnya sambil menatapku. Aku yang setengah sadar nggak meresponnya. Setelah rohku udah utuh aku terkejut.
"hah?jadi..." tanyaku sambil menatap Alvin ga percaya, aku gabisa melanjutkan kata-kataku tadi. Aku takut salah pengertian.
"kamu cewek spesial ku." kata Alvin. dia beranjak dari ayunan nya dan berjongkok di depanku, aku yang duduk di ayunan hanya bisa diam dan berdoa dalam hati supaya ga pngsan di tempat. Alvin memegang kedua tanganku dan menatapku lekat-lekat.
"aku sayang banget sama kamu Nov, sejak pertama jumpa aku udah ngerasain yang beda sama kamu. kamu tau kan kalau aku jarang suka sama cewek, ini yang pertama kali dan aku ga mau ini membuatku kecewa." katanya. Aku mengerjap-ngerjapkan mata ga percaya cowok cool yang menyerempet kaki ku beberapa bulan yang lalu nyatain perasaannya ke aku. ini sulit di percaya!
"segitu hebatkah aku bisa buat kamu langsung syang sama aku?" tanyaku lirih.
"iya." jawab Alvin singkat dan memegang tanganku semakin kuat.

Aku bingung, Alvin ga nembak aku. dia cuma nyatain perasaanya ke aku, aku harus jawab apa? supernova bantu! seakan-akan Alvin bisa baca pikiranku dia bilang

"Nova Chntya Sinaga mau gak jadi cewek aku?" tanyanya. gaya Alvin nembak seperti cowok yang uda sering nembak cewek,gak ada kegugupan sama sekali.
"ga mungkin aku nolak kamu Alvin Jonathan Sindunata." jawabku sambil merengkuh pipi Alvin "aku juga sayang kamu." lanjutku sambil tersenyum senang.

"tapi kita ga ngasi tau RODAR nih?" tanyaku.
"ga perlu" jawab Alvin,membuatku bingung "mereka ada disini." tambahnya.
"hah?apa?" aku ga percaya.

"Mario Stevano Aditya Haling hadir!" kata Rio sambil turun dari pohon tempat persembunyiannya.
"Ahmad Fauzy Adriansyah hadir!" kata Ozy berdiri dari semak-semak.
"Anak Agung Ngurah Deva Ekada Saputra hadir!" kata Deva keluar dari rumah-rumahan yang ada disitu.
"Mohammad Raynald Prasetya hadir!" kata Ray dari belakang pohon.

"ketauan kan lo.hahaha." kata Rio sambil menunjuk Nova dan tertawa.
"huh, ga punya privasi nih kalau sama kalian." jawabku kesal.
"diantara sahabat gak ada privasi Nov." jawab Ozy sambil tiduran di rumput.
"jadi uda jdian nih ceritanya?" tanya Ray yang duduk di rumput.
"yaudalah, lo tadi ga dengar apa kata Nova?" tanya Deva. Ray menggeleng "tadi ada kucing gangguin sih, jadi gue ga konsen ngupingnya. emang apaan?" tanya Ray penasaran.
Rio udah hendak ngomong tapi langsung ditutup Nova mulutnya Rio dengan tangannya. "nothing." kata Nova.

"ga mungkin aku nolak kamu Alvin Jonathan Sindunata. Aku juga sayang kamu." kata Alvin dengan suara perempuannya.
"hahahahahaha." Ray tertawa terpingkal-pingkal sampai tiduran di rumput. Nova melepas tangannya dari Rio dan mengejar Alvin.

Ternyata persahabatan RODAR+NOVA menyenangkan yah, gak ada rahasia di antara mereka. Itulah persahabatan yang sebenarnya, suka duka di lalui bersama walaupun dalam cerita ini ga ada dukanya.
hahahahaaha :D
Ga ada kecemburuan satu sama lain membuat persahabatan mereka awet :)
jadi jagalah sahabat kalian dengan baik,karena persahabatan ga bisa di beli
dan sahabat yang ada disaat kalian membutuhkan
( amanat dari penulis,haha )

ALVIN NOVA RIO :D

cerpen selanjtnya :)

“jiahh..malas banget dah gue kalo SMP juga mesti ngeliat muka lo lagi,sumpah gue muak liat lo! Bisa ga sih lo itu ga usa nguntit gue terus?hah?! perasaan kemana gue lo selalu ada deh.” Omel Alvin ga jelas ketika baru masuk kedalam kelas.
“ hah?! Apa?! Lo kira gue ga muak apa liat muka koreacinahongkong ga jelas lo itu? Helooo!! Nyadar dong cuy! Ngapain juga gue nguntit lo? Kayak gue gak ada kerjaan lain aja, PD lo kurangin dikit dong! ” balas Nova dengan muka sinisnya -.-

Sebelum Alvin sempat membalas kata-kata Nova datanglah seorang penyelamat hidup mereka ( haha ) yaituuu : MARIO STEVANO ADITYA HALING yeeeeeeeeey :D

“pagi semuaaaa!” kata Rio dari pintu kelas 7-3 dengan semangat ’45 yang berkobar-kobar di dalam jiwa dan raga.
Percaya atau tidak : tidak ada yang membalas sapaan Rio setelah diamati ternyata seluruh mata murid di kelas itu tertuju pada Alvin dan Nova yang masih saling melotot. Rio mengerti.

“eh,ada Alvin yang ganteng juga Nova yang cantik. Apa kabar?” Tanya Rio sambil merangkul kedua temannya itu. Yahh,itu salah satu cara untuk mendinginkan suasana. Dan sukurnya, Alvin dan Nova sudah mulai mendingin sehingga mata mereka yang dari tadi melotot sudah agak normal kembali.
Setelah suasana kelas sudah membaik dan Rio Alvin Nova juga sudah duduk di tempat duduk masing-masing Rio yang baik hati dan tidak sombong mencoba membuat temannya itu akur.

“kalian kenapa lagi sih?apa belom cukup 3 tahun buat berantam?apa kalian ga rindu persahabatan kita dulu?apa kalian ga pengen akur?” Tanya Rio dengan sabar walaupun keliatan sedikit nada kesal dalam perkataannya.
Alvin dan Nova diam dan memadang meja masing-masing.

“jujur,aku rindu kita kayak dulu. Aku kangen sama Alvin dan Nova yang akur yang kompak dan gak selalu barantam! Kalian masih ingat gak kalau dulu kita sempat sahabatan?hah?! masa gara-gara masalah 3 tahun yang lalu kalian jadi kayak gini? Masalah sepele gitu bisa buat persahabatan kita hancur? Pikir lagi dong” celoteh Rio yang uda ngalahin pidato pak SBY mengenai video ariel-luna-cut

Penulis : pada bingung yah? Ini deh aku kasi flashback nya, tunggu yah lagi aku cari datanya abisnya uda 3 tahun yang lalu sih. Tunggu tunggu, aduuuh mana nih? Ck,ayoo dong datanya muncull kalo datanya ilang cerita ini bakal ga jelas.huhu ayooooo, eh ehh ini diaaa. Hehe,adaaa! Nih..

SD.RCTI kelas 3a

“huahh,Rio! Alvin bandel nih, masa buku aku di baca-baca,bantuinnn dong.” Kata Nova sambil menarik-narik baju Rio.
“ambil sendiri napa Nov, aku masih banyak kerjaan nih.” Jawab Rio tanpa menoleh ke Nova.
“iih,Rio jahat ahh.” Kata Nova lagi sambil mencubit lengan Rio.
“Novaaaaa,sakit tauk!!” jawab Rio sambil mengelus lengannya.
“makanya bantuin dong yo,di buku aku itu banyak catatan penting,kamu tau kan kalau Alvin jahil,nanti malah di hapusin semua.plissss.” kata nova dengan muka memelasnya.
“hmm..” Rio mendesah lalu beranjak dari bangkunya mendatangi Alvin yang sedang asik membaca buku Nova itu.

“Vin, balikin buku Nova dong.” Kata Rio malas.
“ntar aja ahh yo,lagi seru nih.”balas Alvin.
“yaelahh Vin,lo yang enak gue yang ga enak.nih..” kata Rio sambil menunjukkan bekas cubitan Nova tadi.
“haha,sakit yah?” Tanya Alvin sambil mengelus lengan Rio yang sudah memerah itu.
“enggak!! MANIS!” jawab Rio agak kesal.
“haha,biasa aja kali yo.”
“makanya balikin dong.”
“iya,iya ini juga mau di balikin.”kata Alvin beranjak dari tempat duduk nya dan mengambil buku itu hendak di berikan kepada Nova.

Alvin mencari Nova sampai ke kantin, ternyata di kantin Nova sedang duduk bersama Lintar teman sekelas mereka juga. Mereka keliatan akrabb banget. Gatau kenapa tiba-tiba muka Alvin memerah dan dari dalam diri Alvin muncul sedikit kebencian kepada Lintar. Tapi Alvin yang gentlement tetap mendatangi Nova. ( haha )

“Nov,ini buku kamu.gak ada aku apa-apain kok.” Kata Alvin sambil mnyerahkan buku itu kepada Nova di tambah dengan pandangan sinis buat Lintar.
Nova hanya mengambil buku itu dari tangan Alvin tanpa memandang ataupun ngomong kepada Alvin dan buku itu langsung di serahkan kepada Lintar.

“nih Tar, semoga buku ini bisa ngebantu kamu ya.” Kata Nova plus senyuman yang paliiiinggg manis membuat Alvin semakin panas.
“makasih yah, kapan nih aku kembaliin?” Tanya Lintar
“hm,kapan tugas kamu selesai aja.hehe.” jawab Nova lagi.
Yahhh,mungkin mereka tidak menyadari kalau ada Alvin disitu sedang melihat tindakan mereka. Alvin yang udah gak tahan langsung balek ke kelas dengan muka di tekuk mungkin karena ga konsen jalan Alvin menabrak seorang cewek manis.

“aduuhh..”kata cewek itu sambil memegang lututnya yang mengeluarkan sedikit darah.
“ohh tidak,maaf banget yah.” Kata Alvin gatau harus berbuat apa,dan hanya garuk-garuk kepala.
“perihhh..” rintih cewek itu.
“sini coba aku lihat.”kata Alvin lalu cewek itu meluruskan kakinya. Alvin lalu melepaskan dasinya dan mengambil minuman mineral cewek itu, dasi nya dibasahi dengan air lalu dengan sangat hati-hati Alvin membersihkan darah cewek itu dan akhirnya dasi Alvin sudah terikat rapi di lutut cewek itu.
Setelah itu Alvin membantu cewek itu berdiri dan memapah nya berjalan menuju tempat duduk yang ada di dekat situ.

“maaf banget yah.” Kata Alvin sambil menatap lutut cewek itu yang sudah terbalut dengan dasinya sendiri.
“iyah,gpp kok.”jawab cewek itu dan baru disitu Alvin melihat muka cewek itu dan ternyata anggapan Alvin ‘manis banget nih cewek’ ( haha )
“oh,nama aku Alvin.” Kata Alvin sambil menjulurkan tangannya.
“aku Zeva, Zevanna.” Jawab Cewek itu sambil senyum.
“kelas berapa?” Tanya Alvin lagi.
“aku 3b kamu 3a kan?”
“hehe,iya kok tau?” Tanya Alvin penasaran.
“siapa sih yang gatau Alvin Jonathan Sindunata?” jawab Zeva yang membuat Alvin terkekeh.
“ahh kamu bisa ajaa.” Kata Alvin dengan mukanya yang merah seperti lobster sambal.

Zeva hanya membalasnya dengan senyuman dan dia hendak berusaha berdiri namun terduduk lagi,mungkin susah dan Alvin menyadarinya.
“kamu mau kemana?”
“hm,aku harus ke kelas Vin.” Jawab Zeva sambil berusaha berdiri lagi dan langsung lah si Alvin sang hero memegang pinggang Zeva dan membantunya berdiri.mungkin Zeva dan Alvin sama-sama terkejut sehingga beberapa detik mereka saling bertatapan >> slow motion << tanpa mereka sadari ada Nova di belakang mereka yang menatap mereka dengan pandangan membunuh.

Ketika Alvin balik ke kelas dia melihat Rio sedang duduk di samping Nova yang mukanya sangat sebal.
“Nova kenapa?” Tanya Alvin kepada Rio
“gatau tuh,Tanya sendiri gih. Aku nanya ga di jawab.” Kata Rio
“kenapa?” Tanya Alvin kepada Nova
“gpp kok pahlawan sok baik!” jawab Nova judes.
“hah?pahlawan sok baik?” Tanya Alvin bingung.
“ya iyalahh, pura-pura nabrak Zeva terus ngebantu dia biar lo keliatan baik di mata dia kan?” jawab Nova sambil berdiri dan melipat kedua tangannya. Sekarang Alvin mengerti Nova kenapa.
“haha, daripada cewek genit yang ga jelas?” balas Alvin.
“apaan?” jawab Nova keras.
“engga,tadi ada cewek di kantin sok-sok baik minjemin buku sama Lintar. Dan tau gak? Pake acara senyum-senyum genit gitu. Jijayy banget!” jawab Alvin meremehkan.

Rio hanya diam karena dia ga ngerti apa yang terjadi tapi setelah itu Nova dan Alvin secara pribadi menceritakan apa yang di lihatnya. Akhirnya Rio mengerti apa yang sedang menimpa persahabatan mereka.

>> flashback END <<

“masalah sepele apaan?” jawab Alvin dan Nova serentak. Mungkin Alvin dan Nova kaget mereka bisa kompak gitu dan akhirnya mereka kembali menatap meja dan menunduk.
“terserah deh.” Kata Rio agak malas karena guru udah masuk ke kelas,perdebatan sengit ini sudah bisa berakhir sebentar.

Kriiiiiingggggggggg >> bel pulang << ( gak ad aide cuy )

“ Alvin Nova pulang bareng gak?” Tanya Rio sambil menyusun bukunya kedalam tas.
“terserah.” Jawab Alvin.
“kamu Nov?”
“boleh.” Jawab Nova.

Rio sangat ga suka dengan keadaan kayak gini, Rio kangen banget sama masa-masa waktu persahabatan mereka masih utuh dan ga berantakan kayak sekarang. Rio selalu jadi tempat curhat Nova dan Alvin mungkin sekarang persahabatan mereka akan balek lagi kayak dulu kalau Rio tau cara nyelesaiinnya dan dia ga tau.

Perjalanan pulang mereka hanya diiringi oleh aksi diam dari Alvin dan Nova mereka sepertinya kompak untuk tidak banyak bicara.
Nova yang pertama kali sampai di rumah dan sekarang tinggal Alvin dan Rio jalan berdua mungkin disini saatnya Rio bisa ngorek informasi mengenai latar belakang mengapa mereka dulu bisa berantam.
Tanpa di duga ternyata Alvin yang bicara duluan.

“Rio..”
“apaan?”
“gue mau cerita.”
“cerita aja,gue siap dengerin.”
“gue sama kayak lo.”
“maksudnya sama gimana?ga ngerti.”
“gue juga kangen sama persahabatan kita dulu.”
“bagus deh. Jadi lo mau kan baikan sama Nova?soalnya Cuma itu yang bisa buat persahabatan kita kayak dulu lagi.”
“kalo itu gue ga jamin deh.”
“hah?kenapa?”
“lo ga bakal tau gimana sakit hatinya gue kemaren yo, lo ga bakal tau gimana cemburunya gue waktu liat Nova sama Lintar berdua! Lo ga bakal tau gimana cemburunya waktu liat Nova senyum sama Lintar lo gat au karma lo ga suka sama Nova beda sama gue!” Rio terdiam mencoba mencerna kata-kata Alvin barusan sedangkan Alvin yang IQ nya beda dikit sama Rio langsung nyadar kalau dia terlalu banyak omong sehingga keceplosan mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.
“yo,gue balik dulu.” Kata Alvin langsung berlari menuju rumahnya.

Di kamar Rio >>

lo ga bakal tau gimana sakit hatinya gue kemaren yo, lo ga bakal tau gimana cemburunya gue waktu liat Nova sama Lintar berdua! Lo ga bakal tau gimana cemburunya waktu liat Nova senyum sama Lintar lo gat au karma lo ga suka sama Nova beda sama gue!

Kata-kata Alvin tadi memenuhi pikiran Rio,butuh waktu yang lebih lama dari pada membuat improvisasi dalam lagu ‘Rindukan Dirimu’ supaya akhirnya Rio mengerti kalau ternyata Alvin suka sama Nova.
Rio mengambil hp nokiaX3 nya lalu mengetik sms buat Nova.

To: superNOVA

nov,gw mw nnya sma lo.

To: RISE

apaan?

To: superNOVA

lo sbnrnya suka ga sma alvin?

To: RISE

Telfon aku!

Tanpa pikir panjang Rio langsung nelfon Nova.

“Rio!!” kata Nova sambil menangis.
“lah Nov,lo kenapa?kok nangis?”
“gue ga tahan kayak gini Rio.gue capek!”
“emang lo ngapain?bersihin stadion worldcup?”
“ahh Rio aku seriuss!”
“iyaa,gue juga serius makanya cerita!”
“gue ga tahan harus pura-pura jutek sama Alvin mulu.”
“yah,emang siapa yang nyuruh lo jutek sama Alvin?baikan aja deh.”
“ga segampang itu maafin cowok mata keranjang kayak dia!”
“hah?mata keranjang?maksud lo?”
“ya iyalah mata keranjang buktinya dia pake acara bantuin Zeva.”
“itu bukan mata keranjang namanya Novaaa.”
“jadi apa?bukan mata keranjang namanya kalo buat aku cemburu?”
“cemburu?cemburu buat apa?”
“lalod ah!”
tutt..tutt..

telfonnya di matiin sama si Nova.

jadi apa?bukan mata keranjang namanya kalo buat aku cemburu?

Oke sekarang Rio ngerti kalau Alvin dan Nova berantam karena saling cemburu.
Alvin cemburu karena Nova deket sama Lintar terus Nova cemburu karena Alvin bantuin Zeva.
Rio tertawa dalam hati ternyata masalah ini yang buat persahabatan mereka selama 3 tahun ini buyar,dan malam ini tampaknya Rio harus berpikir keras untuk mencari cara agar persahabatan mereka bisa utuh lagi.

>>paginya

Rio semalam dapat wangsit dari Ki Joki UN gimana caranya buat persahabatan mereka utuh lagi.

To: superNOVA
ALVINoszta

ktemuan yuk @ café eskrim biasa ntr jm 12,gw tggu loh!
ad hl pntg yg hrs d bcrkan.

>> @ café idocil

Rio udah datang dari jam 11 tadi untuk mempersiapkan semuanya ketika Rio melihat sepeda Alvin menuju parkiran Rio langsung sembunyi di dapur.

“silahkan ke sini dek.” Kata pelayan menunjukkan meja dengan 3 bangku di pojokan dekat dengan jendela yang viewnya ke taman komplek.
Alvin duduk disitu sambil memainkan rubik yang dibawanya dari rumah, 5 menit kemudian Nova udah duduk di depan Alvin.

Rio dari dapur menyuruh pelayan untuk mengantarkan es krim kesukaan Alvin dan Nova tapi nanti di letakkan terbalik.
Avocado ice cream kesukaan Nova di letakkan di mejanya Alvin sedangkan Fruit summer ice kesukaan Alvin di letakkan di mejanya Nova.

“hm,ini kan kesukaan kamu Nov.” kata Alvin.
“ini juga kan kesukaan kamu.” Kata Nova sambil tersenyum,muka Alvin merah.
“tapi aku pengen nyoba ah, sering kesini tapi belom pernah nyoba yang ini.” Kata Alvin sambil memakan Avocado ice cream nya.
“haha,pasti ketagihan deh. Enak kan?” Tanya Nova.
“iyanih,haha kamu mau?”
“mau dong.” Jawab Nova sambil mengangkat sendok es krim nya.
“hm,aku suap aja mau?” Tanya Alvin malu-malu. Dan Nova hanya mengangguk.
Alvin menyuap Avocado ice cream kesukaan Nova kepada cewek yang di sukainya itu. Rio dari dapur udah loncat-loncat sendiri.

Dan masih banyak lagi yang dilakukan Alvin dan Nova di café idocil itu tapi sebaiknya tidak aku ceritakan semua karena dapat membuat hati para alvinoszta tercabik-cabik. Jadi kita langsung ke pokok permasalahan aja yah.

“Nov,kamu kok marah-marah sama aku sih kemaren?” Tanya Alvin ketika ice cream mereka tinggal sisa sedikit. Suasana udah agak mencair dan mereka keliatannya masih agak gengsi untuk banyak bicara.
“ga mungkin kamu ga tau.” Jawab Nova singkat.
“gara-gara Zeva ya?”
Nova hanya diam dan Alvin menganggap itu adalah jawaban iya.
“aku sama Zeva gak ada apa-apa Nov,kmaren aku ga sengaja nabrak dia kaki nya luka ga mungkin ga aku tolong kan?” jelas Alvin. Nova mengangkat mukanya dan menatap Alvin.
“beneran?” Tanya Nova.
“suerr.” Jawab Alvin.
“aku juga minta maaf deh kalau waktu aku sama Lintar buat kamu marah,gak ada apa-apa kok di antara kami.hehe.” jelas Nova.
“sekarang semuanya uda jelas…” Alvin memegang tangan Nova yang ada di atas meja “aku uda lega.jujur aku kangen banget sama kamu Nov.” kata Alvin sambil meremas tangan Nova. Nova hanya mengangguk sambil tersenyum.
“kamu mau jadi cewek aku?” Tanya Alvin tiba-tiba membuat Nova terkejut.
“apa?” Tanya Nova kebingungan.
“ka-mu ma-u ja-di ce-wek a-ku?” Tanya Alvin lagi sambil mengeja kalimatnya.
“tapi Rio gimana?”Tanya Nova
“oh iyaa,Rio kemana yah?” Tanya Alvin lagi sambil melepas pegangan tangannya dari Nova.

Tiba-tiba ada suara…
“Aku disini!!” kata Rio,datang dari dapur sambil menjilat es krim mint cone nya.
“pegang lagi dong Vin.” Goda Rio sambil duduk di kursi yang tersisa.
“ih,apaan sih lo.” Jawab Alvin sambil mendorong es krim yang sedang di jilat Rio sehingga hidung Rio berlumuran es krim.
“waaa..Alvin jadi jorok nih.” Kata Rio sambil menerima tissue yang di berikan Nova kepadanya dan melap hidungnya.
“jadi jawaban lo apa Nov?” Tanya Rio.
“hah?jawaban apa?” Tanya Nova pura-pura gat au.
“gausa pura-pura bodoh lo,haha gue daritadi di dapur tuh.” Jawab Rio sambil menunjuk pintu dapur.
“gue gatau mau jawab apa yo.” Kata Nova.
“kan lo suka sama Alvin,Alvin juga suka sama lo jadi terima aja knapa? Kok susah?” kata Rio geregetan.
“tapi lo ntar gimana?” Tanya Alvin.
“yahh,gue bakal tetap jadi sahabat lo berdua lah.”jawab Rio.
“beneran kan?ga marah kan kalo kita jadian?” Tanya Alvin dan Nova serentak.
“ga mungkin kali!!” jawab Rio sambil mengacak-acak rambut kedua temannya itu.

Dan akhirnyaa persahabatan Rio Alvin Nova kembali kayak dulu lagi di tambah dengan jadiannya Alvin dan Nova.