Pages

Selasa, 22 Juni 2010

ALVIN NOVA RIO :D

cerpen selanjtnya :)

“jiahh..malas banget dah gue kalo SMP juga mesti ngeliat muka lo lagi,sumpah gue muak liat lo! Bisa ga sih lo itu ga usa nguntit gue terus?hah?! perasaan kemana gue lo selalu ada deh.” Omel Alvin ga jelas ketika baru masuk kedalam kelas.
“ hah?! Apa?! Lo kira gue ga muak apa liat muka koreacinahongkong ga jelas lo itu? Helooo!! Nyadar dong cuy! Ngapain juga gue nguntit lo? Kayak gue gak ada kerjaan lain aja, PD lo kurangin dikit dong! ” balas Nova dengan muka sinisnya -.-

Sebelum Alvin sempat membalas kata-kata Nova datanglah seorang penyelamat hidup mereka ( haha ) yaituuu : MARIO STEVANO ADITYA HALING yeeeeeeeeey :D

“pagi semuaaaa!” kata Rio dari pintu kelas 7-3 dengan semangat ’45 yang berkobar-kobar di dalam jiwa dan raga.
Percaya atau tidak : tidak ada yang membalas sapaan Rio setelah diamati ternyata seluruh mata murid di kelas itu tertuju pada Alvin dan Nova yang masih saling melotot. Rio mengerti.

“eh,ada Alvin yang ganteng juga Nova yang cantik. Apa kabar?” Tanya Rio sambil merangkul kedua temannya itu. Yahh,itu salah satu cara untuk mendinginkan suasana. Dan sukurnya, Alvin dan Nova sudah mulai mendingin sehingga mata mereka yang dari tadi melotot sudah agak normal kembali.
Setelah suasana kelas sudah membaik dan Rio Alvin Nova juga sudah duduk di tempat duduk masing-masing Rio yang baik hati dan tidak sombong mencoba membuat temannya itu akur.

“kalian kenapa lagi sih?apa belom cukup 3 tahun buat berantam?apa kalian ga rindu persahabatan kita dulu?apa kalian ga pengen akur?” Tanya Rio dengan sabar walaupun keliatan sedikit nada kesal dalam perkataannya.
Alvin dan Nova diam dan memadang meja masing-masing.

“jujur,aku rindu kita kayak dulu. Aku kangen sama Alvin dan Nova yang akur yang kompak dan gak selalu barantam! Kalian masih ingat gak kalau dulu kita sempat sahabatan?hah?! masa gara-gara masalah 3 tahun yang lalu kalian jadi kayak gini? Masalah sepele gitu bisa buat persahabatan kita hancur? Pikir lagi dong” celoteh Rio yang uda ngalahin pidato pak SBY mengenai video ariel-luna-cut

Penulis : pada bingung yah? Ini deh aku kasi flashback nya, tunggu yah lagi aku cari datanya abisnya uda 3 tahun yang lalu sih. Tunggu tunggu, aduuuh mana nih? Ck,ayoo dong datanya muncull kalo datanya ilang cerita ini bakal ga jelas.huhu ayooooo, eh ehh ini diaaa. Hehe,adaaa! Nih..

SD.RCTI kelas 3a

“huahh,Rio! Alvin bandel nih, masa buku aku di baca-baca,bantuinnn dong.” Kata Nova sambil menarik-narik baju Rio.
“ambil sendiri napa Nov, aku masih banyak kerjaan nih.” Jawab Rio tanpa menoleh ke Nova.
“iih,Rio jahat ahh.” Kata Nova lagi sambil mencubit lengan Rio.
“Novaaaaa,sakit tauk!!” jawab Rio sambil mengelus lengannya.
“makanya bantuin dong yo,di buku aku itu banyak catatan penting,kamu tau kan kalau Alvin jahil,nanti malah di hapusin semua.plissss.” kata nova dengan muka memelasnya.
“hmm..” Rio mendesah lalu beranjak dari bangkunya mendatangi Alvin yang sedang asik membaca buku Nova itu.

“Vin, balikin buku Nova dong.” Kata Rio malas.
“ntar aja ahh yo,lagi seru nih.”balas Alvin.
“yaelahh Vin,lo yang enak gue yang ga enak.nih..” kata Rio sambil menunjukkan bekas cubitan Nova tadi.
“haha,sakit yah?” Tanya Alvin sambil mengelus lengan Rio yang sudah memerah itu.
“enggak!! MANIS!” jawab Rio agak kesal.
“haha,biasa aja kali yo.”
“makanya balikin dong.”
“iya,iya ini juga mau di balikin.”kata Alvin beranjak dari tempat duduk nya dan mengambil buku itu hendak di berikan kepada Nova.

Alvin mencari Nova sampai ke kantin, ternyata di kantin Nova sedang duduk bersama Lintar teman sekelas mereka juga. Mereka keliatan akrabb banget. Gatau kenapa tiba-tiba muka Alvin memerah dan dari dalam diri Alvin muncul sedikit kebencian kepada Lintar. Tapi Alvin yang gentlement tetap mendatangi Nova. ( haha )

“Nov,ini buku kamu.gak ada aku apa-apain kok.” Kata Alvin sambil mnyerahkan buku itu kepada Nova di tambah dengan pandangan sinis buat Lintar.
Nova hanya mengambil buku itu dari tangan Alvin tanpa memandang ataupun ngomong kepada Alvin dan buku itu langsung di serahkan kepada Lintar.

“nih Tar, semoga buku ini bisa ngebantu kamu ya.” Kata Nova plus senyuman yang paliiiinggg manis membuat Alvin semakin panas.
“makasih yah, kapan nih aku kembaliin?” Tanya Lintar
“hm,kapan tugas kamu selesai aja.hehe.” jawab Nova lagi.
Yahhh,mungkin mereka tidak menyadari kalau ada Alvin disitu sedang melihat tindakan mereka. Alvin yang udah gak tahan langsung balek ke kelas dengan muka di tekuk mungkin karena ga konsen jalan Alvin menabrak seorang cewek manis.

“aduuhh..”kata cewek itu sambil memegang lututnya yang mengeluarkan sedikit darah.
“ohh tidak,maaf banget yah.” Kata Alvin gatau harus berbuat apa,dan hanya garuk-garuk kepala.
“perihhh..” rintih cewek itu.
“sini coba aku lihat.”kata Alvin lalu cewek itu meluruskan kakinya. Alvin lalu melepaskan dasinya dan mengambil minuman mineral cewek itu, dasi nya dibasahi dengan air lalu dengan sangat hati-hati Alvin membersihkan darah cewek itu dan akhirnya dasi Alvin sudah terikat rapi di lutut cewek itu.
Setelah itu Alvin membantu cewek itu berdiri dan memapah nya berjalan menuju tempat duduk yang ada di dekat situ.

“maaf banget yah.” Kata Alvin sambil menatap lutut cewek itu yang sudah terbalut dengan dasinya sendiri.
“iyah,gpp kok.”jawab cewek itu dan baru disitu Alvin melihat muka cewek itu dan ternyata anggapan Alvin ‘manis banget nih cewek’ ( haha )
“oh,nama aku Alvin.” Kata Alvin sambil menjulurkan tangannya.
“aku Zeva, Zevanna.” Jawab Cewek itu sambil senyum.
“kelas berapa?” Tanya Alvin lagi.
“aku 3b kamu 3a kan?”
“hehe,iya kok tau?” Tanya Alvin penasaran.
“siapa sih yang gatau Alvin Jonathan Sindunata?” jawab Zeva yang membuat Alvin terkekeh.
“ahh kamu bisa ajaa.” Kata Alvin dengan mukanya yang merah seperti lobster sambal.

Zeva hanya membalasnya dengan senyuman dan dia hendak berusaha berdiri namun terduduk lagi,mungkin susah dan Alvin menyadarinya.
“kamu mau kemana?”
“hm,aku harus ke kelas Vin.” Jawab Zeva sambil berusaha berdiri lagi dan langsung lah si Alvin sang hero memegang pinggang Zeva dan membantunya berdiri.mungkin Zeva dan Alvin sama-sama terkejut sehingga beberapa detik mereka saling bertatapan >> slow motion << tanpa mereka sadari ada Nova di belakang mereka yang menatap mereka dengan pandangan membunuh.

Ketika Alvin balik ke kelas dia melihat Rio sedang duduk di samping Nova yang mukanya sangat sebal.
“Nova kenapa?” Tanya Alvin kepada Rio
“gatau tuh,Tanya sendiri gih. Aku nanya ga di jawab.” Kata Rio
“kenapa?” Tanya Alvin kepada Nova
“gpp kok pahlawan sok baik!” jawab Nova judes.
“hah?pahlawan sok baik?” Tanya Alvin bingung.
“ya iyalahh, pura-pura nabrak Zeva terus ngebantu dia biar lo keliatan baik di mata dia kan?” jawab Nova sambil berdiri dan melipat kedua tangannya. Sekarang Alvin mengerti Nova kenapa.
“haha, daripada cewek genit yang ga jelas?” balas Alvin.
“apaan?” jawab Nova keras.
“engga,tadi ada cewek di kantin sok-sok baik minjemin buku sama Lintar. Dan tau gak? Pake acara senyum-senyum genit gitu. Jijayy banget!” jawab Alvin meremehkan.

Rio hanya diam karena dia ga ngerti apa yang terjadi tapi setelah itu Nova dan Alvin secara pribadi menceritakan apa yang di lihatnya. Akhirnya Rio mengerti apa yang sedang menimpa persahabatan mereka.

>> flashback END <<

“masalah sepele apaan?” jawab Alvin dan Nova serentak. Mungkin Alvin dan Nova kaget mereka bisa kompak gitu dan akhirnya mereka kembali menatap meja dan menunduk.
“terserah deh.” Kata Rio agak malas karena guru udah masuk ke kelas,perdebatan sengit ini sudah bisa berakhir sebentar.

Kriiiiiingggggggggg >> bel pulang << ( gak ad aide cuy )

“ Alvin Nova pulang bareng gak?” Tanya Rio sambil menyusun bukunya kedalam tas.
“terserah.” Jawab Alvin.
“kamu Nov?”
“boleh.” Jawab Nova.

Rio sangat ga suka dengan keadaan kayak gini, Rio kangen banget sama masa-masa waktu persahabatan mereka masih utuh dan ga berantakan kayak sekarang. Rio selalu jadi tempat curhat Nova dan Alvin mungkin sekarang persahabatan mereka akan balek lagi kayak dulu kalau Rio tau cara nyelesaiinnya dan dia ga tau.

Perjalanan pulang mereka hanya diiringi oleh aksi diam dari Alvin dan Nova mereka sepertinya kompak untuk tidak banyak bicara.
Nova yang pertama kali sampai di rumah dan sekarang tinggal Alvin dan Rio jalan berdua mungkin disini saatnya Rio bisa ngorek informasi mengenai latar belakang mengapa mereka dulu bisa berantam.
Tanpa di duga ternyata Alvin yang bicara duluan.

“Rio..”
“apaan?”
“gue mau cerita.”
“cerita aja,gue siap dengerin.”
“gue sama kayak lo.”
“maksudnya sama gimana?ga ngerti.”
“gue juga kangen sama persahabatan kita dulu.”
“bagus deh. Jadi lo mau kan baikan sama Nova?soalnya Cuma itu yang bisa buat persahabatan kita kayak dulu lagi.”
“kalo itu gue ga jamin deh.”
“hah?kenapa?”
“lo ga bakal tau gimana sakit hatinya gue kemaren yo, lo ga bakal tau gimana cemburunya gue waktu liat Nova sama Lintar berdua! Lo ga bakal tau gimana cemburunya waktu liat Nova senyum sama Lintar lo gat au karma lo ga suka sama Nova beda sama gue!” Rio terdiam mencoba mencerna kata-kata Alvin barusan sedangkan Alvin yang IQ nya beda dikit sama Rio langsung nyadar kalau dia terlalu banyak omong sehingga keceplosan mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.
“yo,gue balik dulu.” Kata Alvin langsung berlari menuju rumahnya.

Di kamar Rio >>

lo ga bakal tau gimana sakit hatinya gue kemaren yo, lo ga bakal tau gimana cemburunya gue waktu liat Nova sama Lintar berdua! Lo ga bakal tau gimana cemburunya waktu liat Nova senyum sama Lintar lo gat au karma lo ga suka sama Nova beda sama gue!

Kata-kata Alvin tadi memenuhi pikiran Rio,butuh waktu yang lebih lama dari pada membuat improvisasi dalam lagu ‘Rindukan Dirimu’ supaya akhirnya Rio mengerti kalau ternyata Alvin suka sama Nova.
Rio mengambil hp nokiaX3 nya lalu mengetik sms buat Nova.

To: superNOVA

nov,gw mw nnya sma lo.

To: RISE

apaan?

To: superNOVA

lo sbnrnya suka ga sma alvin?

To: RISE

Telfon aku!

Tanpa pikir panjang Rio langsung nelfon Nova.

“Rio!!” kata Nova sambil menangis.
“lah Nov,lo kenapa?kok nangis?”
“gue ga tahan kayak gini Rio.gue capek!”
“emang lo ngapain?bersihin stadion worldcup?”
“ahh Rio aku seriuss!”
“iyaa,gue juga serius makanya cerita!”
“gue ga tahan harus pura-pura jutek sama Alvin mulu.”
“yah,emang siapa yang nyuruh lo jutek sama Alvin?baikan aja deh.”
“ga segampang itu maafin cowok mata keranjang kayak dia!”
“hah?mata keranjang?maksud lo?”
“ya iyalah mata keranjang buktinya dia pake acara bantuin Zeva.”
“itu bukan mata keranjang namanya Novaaa.”
“jadi apa?bukan mata keranjang namanya kalo buat aku cemburu?”
“cemburu?cemburu buat apa?”
“lalod ah!”
tutt..tutt..

telfonnya di matiin sama si Nova.

jadi apa?bukan mata keranjang namanya kalo buat aku cemburu?

Oke sekarang Rio ngerti kalau Alvin dan Nova berantam karena saling cemburu.
Alvin cemburu karena Nova deket sama Lintar terus Nova cemburu karena Alvin bantuin Zeva.
Rio tertawa dalam hati ternyata masalah ini yang buat persahabatan mereka selama 3 tahun ini buyar,dan malam ini tampaknya Rio harus berpikir keras untuk mencari cara agar persahabatan mereka bisa utuh lagi.

>>paginya

Rio semalam dapat wangsit dari Ki Joki UN gimana caranya buat persahabatan mereka utuh lagi.

To: superNOVA
ALVINoszta

ktemuan yuk @ café eskrim biasa ntr jm 12,gw tggu loh!
ad hl pntg yg hrs d bcrkan.

>> @ café idocil

Rio udah datang dari jam 11 tadi untuk mempersiapkan semuanya ketika Rio melihat sepeda Alvin menuju parkiran Rio langsung sembunyi di dapur.

“silahkan ke sini dek.” Kata pelayan menunjukkan meja dengan 3 bangku di pojokan dekat dengan jendela yang viewnya ke taman komplek.
Alvin duduk disitu sambil memainkan rubik yang dibawanya dari rumah, 5 menit kemudian Nova udah duduk di depan Alvin.

Rio dari dapur menyuruh pelayan untuk mengantarkan es krim kesukaan Alvin dan Nova tapi nanti di letakkan terbalik.
Avocado ice cream kesukaan Nova di letakkan di mejanya Alvin sedangkan Fruit summer ice kesukaan Alvin di letakkan di mejanya Nova.

“hm,ini kan kesukaan kamu Nov.” kata Alvin.
“ini juga kan kesukaan kamu.” Kata Nova sambil tersenyum,muka Alvin merah.
“tapi aku pengen nyoba ah, sering kesini tapi belom pernah nyoba yang ini.” Kata Alvin sambil memakan Avocado ice cream nya.
“haha,pasti ketagihan deh. Enak kan?” Tanya Nova.
“iyanih,haha kamu mau?”
“mau dong.” Jawab Nova sambil mengangkat sendok es krim nya.
“hm,aku suap aja mau?” Tanya Alvin malu-malu. Dan Nova hanya mengangguk.
Alvin menyuap Avocado ice cream kesukaan Nova kepada cewek yang di sukainya itu. Rio dari dapur udah loncat-loncat sendiri.

Dan masih banyak lagi yang dilakukan Alvin dan Nova di café idocil itu tapi sebaiknya tidak aku ceritakan semua karena dapat membuat hati para alvinoszta tercabik-cabik. Jadi kita langsung ke pokok permasalahan aja yah.

“Nov,kamu kok marah-marah sama aku sih kemaren?” Tanya Alvin ketika ice cream mereka tinggal sisa sedikit. Suasana udah agak mencair dan mereka keliatannya masih agak gengsi untuk banyak bicara.
“ga mungkin kamu ga tau.” Jawab Nova singkat.
“gara-gara Zeva ya?”
Nova hanya diam dan Alvin menganggap itu adalah jawaban iya.
“aku sama Zeva gak ada apa-apa Nov,kmaren aku ga sengaja nabrak dia kaki nya luka ga mungkin ga aku tolong kan?” jelas Alvin. Nova mengangkat mukanya dan menatap Alvin.
“beneran?” Tanya Nova.
“suerr.” Jawab Alvin.
“aku juga minta maaf deh kalau waktu aku sama Lintar buat kamu marah,gak ada apa-apa kok di antara kami.hehe.” jelas Nova.
“sekarang semuanya uda jelas…” Alvin memegang tangan Nova yang ada di atas meja “aku uda lega.jujur aku kangen banget sama kamu Nov.” kata Alvin sambil meremas tangan Nova. Nova hanya mengangguk sambil tersenyum.
“kamu mau jadi cewek aku?” Tanya Alvin tiba-tiba membuat Nova terkejut.
“apa?” Tanya Nova kebingungan.
“ka-mu ma-u ja-di ce-wek a-ku?” Tanya Alvin lagi sambil mengeja kalimatnya.
“tapi Rio gimana?”Tanya Nova
“oh iyaa,Rio kemana yah?” Tanya Alvin lagi sambil melepas pegangan tangannya dari Nova.

Tiba-tiba ada suara…
“Aku disini!!” kata Rio,datang dari dapur sambil menjilat es krim mint cone nya.
“pegang lagi dong Vin.” Goda Rio sambil duduk di kursi yang tersisa.
“ih,apaan sih lo.” Jawab Alvin sambil mendorong es krim yang sedang di jilat Rio sehingga hidung Rio berlumuran es krim.
“waaa..Alvin jadi jorok nih.” Kata Rio sambil menerima tissue yang di berikan Nova kepadanya dan melap hidungnya.
“jadi jawaban lo apa Nov?” Tanya Rio.
“hah?jawaban apa?” Tanya Nova pura-pura gat au.
“gausa pura-pura bodoh lo,haha gue daritadi di dapur tuh.” Jawab Rio sambil menunjuk pintu dapur.
“gue gatau mau jawab apa yo.” Kata Nova.
“kan lo suka sama Alvin,Alvin juga suka sama lo jadi terima aja knapa? Kok susah?” kata Rio geregetan.
“tapi lo ntar gimana?” Tanya Alvin.
“yahh,gue bakal tetap jadi sahabat lo berdua lah.”jawab Rio.
“beneran kan?ga marah kan kalo kita jadian?” Tanya Alvin dan Nova serentak.
“ga mungkin kali!!” jawab Rio sambil mengacak-acak rambut kedua temannya itu.

Dan akhirnyaa persahabatan Rio Alvin Nova kembali kayak dulu lagi di tambah dengan jadiannya Alvin dan Nova.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar