Pages

Senin, 29 November 2010

demi kamu

from : myPrince
iyaa sayangku:) ini jgk udh mau otw k rmh kmu ko
knp? ud kngen yh sm aku? :phehehe

to : myPrince
hehehe kmu tw aj ya klo ak udh kgen sm kmu
hm, yadh bruan dtg yhaaa. cpetaaan!
oyaa, hti-hti syg:*

from : myPrince
ok beb:*

hwaaaaaah.
Patty menghempaskan badannya ke tempat tidur dan mendesah nafas panjang. Hari ini satnite dan seperti biasanya, Vice, pacarnya. Selalu datang kerumahnya sekedar untuk melepas rindu.
Tapi, malam ini seperti ada yang berbeda. Ada perasaan yang mengganjal hati Patty, tapi dia juga tidak tahu apa itu. Ada sedikit keyakinan bahwa akan terjadi apa-apa dengan pacarnya sehingga tadi Patty langsung meng-sms Vice untuk mengingatkan bahwa dia harus berhati-hati.
Patty takut dengan perasaan ini, dia tidak berani mengakui kalau akan ada apa-apa dengan pacarnya. Dia tidak mau kehilangan Vice. Tidak.

**

"Pat.. Patty.. Itu Vice uda datang loh." Kata Mama membangunkanku. Astaga. Aku ketiduran. Aku langsung ke kamar mandi untuk mencuci muka dan keluar.
Aku melihat Vice di depan rumahku dengan senyuman kecut. Kenapa dia? Kenapa dia kecut seperti itu? Biasanya Vice selalu ceria jika datang kerumahku. Aku langsung memeluknya dengan erat tapi anehnya lagi, Vice sama sekali tidak balik memelukku. Dia bagaikan patung. "Vice.. Vice.. Kamu kenapa?" Tanyaku sambil menyentuh pipinya. Dia tidak sakit.
Seperti baru tersadar dari alam mimpi, Vice menggerjap-gerjapkan matanya dan tersenyum, senyum yang lebih bagus daripada tadi.
"Aku gak apa-apa kok sayang. Kamu cantik banget sih hari ini."Katanya sambil mencubit lembut pipiiku.
"Huu.. Kamu gombal deh. Tapi, kamu yakin gak kenapa-kenapa?" Tanyaku curiga.
"Engga. Nih coba aja pegang, ga panas kan?" Katanya sambil meletakkan tanganku di keningnya. Aku mengangguk dan tersenyum.
"Ada yang mau aku bilang Pat." Katanya ketika kami sudah duduk di gazebo dekat kolam renang. Hanya aku dan Vice.
"Apa?" Jawabku.
"Hm, kamu sayang ga sama aku?"
"Pertanyaan aneh. Jelaslah aku sayang, kalau aku ga sayang ga mungkin aku bisa jalani hubungan sama kamu hampir satu setengah tahun. Kenapa nanya gitu sih?"
"Ga apa-apa, nanya doang. Hehehe. Ohya, kemaren kamu bilang kamu mau aku kasi Teddy Bear kan?"
"Iya iyaa! Hehehe. Mau banget." Jawabku semangat sambil menatapnya penuh harap.
"Semangat banget. Hahaha."
"Mana Teddy nya?" Tanyaku dengan muka sedih, mimik muka yang paling disukai Vice.
"Hehe, tau aja ya kalau aku bawa Teddy. Nih.." Katanya sambil memberikan sebuah boneka Teddy Bear yang lumayan besar berwarna krem dan sangat lembut. Enak di peluk.
"Makasi sayaaaaang. Sini aku peluk cium. Hahaha." Kataku sambil memeluk dan mencium pipinya.
Vice memelukku dengan sangat erat. Erat sekali. Dan dia gak mau melepaskan pelukannya.
"Vice?"
"Yaa?"
"Kamu kok meluk aku erat banget, gak biasanya."
"Loh? Emang ga boleh? Aku kangen banget sama kamu."
"Boleh kok boleh."
"Pat?"
"Hmm."
"Kalau aku udah gak ada gimana?"
Spontan aku langsung melepaskan pelukannya dan menatapnya marah.
"Ngapain ngomong kek gitu?!"
"Bener kan. Aku udah tau kamu pasti bereaksi kayak gini."
"Nah, kalau udah tau kenapa masih dibuat? Bikin kesel tau gak!"
"Tapi aku mau tau jawaban kamu."
"Buat apa?"
"Hanya pengen tau. Gimana kalau aku udah gak ada?" Tanya nya lagi.
Aku menatapnya dan terlihat sekali kalau dia sedih, matanya berkaca-kaca. Jujur,aku gak ngerti kenapa dengan Vice.
Aku menidurkan kepalaku di bahunya sambil memeluk Teddy yang dia berikan tadi.
"Terpukul, pasti. Aku pasti terpukul banget, di tinggal sama seorang cowok yang aku sayang." Air mataku mengalir.
"Boleh nanya lagi?" Tanya Vice dan aku mengangguk.
"Hal yang paling pengen kamu lakuin sama aku sekarang apa?"
Aku mendesah nafas.
"Aku pengen pergi ke taman bareng kamu, terus kamu mainin aku lagu pake gitar."
"Yuk kita ke taman." Ajak Vice.
Aku terkejut."Beneran?"
"Iya sayang." Katanya.

**

"Kamu mau dimainin lagu apa?" Tanya Vice ketika kami udah duduk di taman yang menghadap ke danau buatan.
"Terserah kamu aja." Jawabku.

jreeeng..
nyanyikan lagu indah..
sebelum ku pergi dan mungkin tak kembali..
nyanyikan lagu indah..
tuk melepas ku pergi..
dan tak kembali..

"Hehehe. Suka?" Katanya. Aku menatapnya penuh arti.
"Kenapa harus lagu itu?"
"Habisnya aku gak tau mau mainin lagu apa."
"Kan masih banyak lagu sih."
"Okedeh. Lagu apa?"
"Hmm, gak tau juga." Jawabku.
Vice tertawa dan mengacak rambutku. Tapi, didalam ketawanya itu ada sedikit kesedihan yang terbersit. Aku tau itu.
"Aku mau tidur di pangkuan kamu Pat." Katanya.
"Sini.."

Dia tidur di pangkuanku. Entah kenapa rasanya aku pengen nangis saat itu juga.
"Pat.. Kalau aku harus pergi, aku cuma bisa minta maaf yaa. Aku juga belum mau ninggalin kamu, tapi apa dayaku? Aku cuma bisa pasrah Pat. Tuhan udah rencanain gini buat kita. Aku cuma mau kamu sabar, tabah dan gak macam-macam. Kalau aku udah gak ada nanti jangan pernah telat makan, terus jangan begadang tiap malam. Aku gabisa ingatin kamu lagi, jadi kamu harus bisa jaga diri sendiri yaa. Kalau mau cari pengganti aku juga boleh kok. Aku ikhlas. Aku senang udah bisa hampir satu stengah tahun jadi cowok kamu. Aku senang kamu udah perhatian sama aku. Aku udah menuhin semua janji aku ke kamu kan? Aku udah beliin kamu Teddy, udah mainin kamu lagu walaupun itu untuk lagu perpisahan, udah sayangin kamu dengan tulus. Aku senang Pat. Satu lagi, kalau aku udah gak ada nanti kamu jangan larut dalam kesedihan yaa, aku masih hidup di hati kamu. Aku ada buat kamu. Ya sayang? Prince bakalan terus ada buat Princess, di hati kamu. Aku sayang banget sama Patty." Dia bangun dari pangkuanku dan mencium keningku.

**

"Patty..! Bangun Patty!!"
"Kenapa sih teriak-teriak ma?" Tanyaku sewot ketika mama masuk ke kamar dan membangunkanku dengan paksa.
Ha?udah pagi ya? Kok cepet banget. Perasaan baru tadi aku sama Vice duduk di taman, udah pagi aja. Aku melirik tempat tidurku dan ada boneka Teddy yang semalam di kasi Vice buatku. Ternyata itu gak mimpi. Aku bangun dengan santai mengambil handuk dan hendak mandi, aku takut telat masuk sekolah.
"Kamu mau kemana?" Kata mama ketika aku berdiri hendak masuk ke kamar mandi.
"Mau mandi ma, aku takut telat masuk sekolah."
"Patty!! sadar dong!"
"Sadar apasih ma?"
"Ini masih malam, ini udah jam 21.07." Kata mama sambil menunjuk jam weker disamping tempat tidurku.
"Terus mama kenapa heboh gitu?"
"Vice.."
"Vice? Kenapa dia?" Tanyaku mulai panik.
"Dia kecelakaan."

**

"Gimana keadaan Vice dok?" Tanyaku ketika Dokter keluar dari ruang ICU.
"Kami udah berusaha semampu kami, tapi mungkin Tuhan punya rencana lain. Vice, kekurangan banyak darah dan golongan darah dia B. Rumah Sakit tidak memiliki banyak persediaan untuk golongan darah tersebut. Jadi kami minta maaf." Kata Dokter itu dan berlalu pergi diikuti oleh papa.
Aku masih tidak percaya. Bukannya tadi malam aku masih jalan sama Vice? Bukannya tadi malam dia ngasi aku boneka? Bukannya tadi malam kami di taman bareng? Aku menangis. Menangis hebat. Aku gak sanggup kehilangan dia, Enggak!!

**

Ting..tong..

Malam ini hujan sangat deras, sungguh amat deras. Setelah semalam Vice di kebumikan, aku hanya bisa murung. Tak sanggup untuk menangis, mungkin stock air mataku udah habis. Mukaku pucat, gak ada semangat hidup. Kerjaan aku hanya duduk di kamar sambil memeluk boneka Teddy dan diam. Itu saja.

Aku yang sedang duduk di ruang tamu berdiri hendak membuka pintu. Ada yang datang. Ngapain orang datang di saat hujan deras gini?
Aku membuka pintu dan ternyata itu Vice..
Ha??
Vice?
Yaa.. dia berdiri di tengah hujan sambil menatapku dengan tersenyum. Senyum tulus dan bukan senyum kesedihan. Aku berjalan ragu ke arah dia, menatap dia. Asli apa bukan?
Akhirnya aku sampai di depan dia, aku memegang pipinya yang udah lama ga aku pegang. Dan dia memelukku. "Di surga indah banget pat, aku senang disana. Aku udah nyiapin tempat yang indah buat kita berdua nanti, aku janji nanti aku bakalan main gitar lagi buat kamu disana. Tapi, kamu harus semangat hidup. Jangan sedih kayak sekarang, yaa? Ada saatnya kita bakalan bisa sama-sama lagi. Ya sayang? I love you. Really love you." Dia mencium keningku.

**

"Patty?"
"Ya ma?"
"Kamu udah gak sedih lagi?"
"Enggak. Hehe."
"Loh? Kok bisa? Kamu ga kangen sama Vice? Udah seminggu ga ketemu loh, biasanya sehari ga ketemu aja langsung heboh."
"Mama lucu deh, bukannya seneng karena aku udh gak sedih lagi. Mama mau aku nangis-nangis terus?"
"Ga gitu sayang. Tapi mama aneh aja, kok bisa secepat itu?"
"Soalnya Vice bilang aku ga boleh sedih ma."
"Maksudnya?"
"Semalam Patty mimpi didatangin sama Vice. Dia bilang aku harus semangat hidup lagi, jangan larut di dalam kesedihan. Boleh sedih, tapi jangan sampe kebangetan."
"Syukurdeh kalau gitu, nanti mau jiarah ga sayang?"
"Mau dong ma."

**

dear diary..
aku udah bisa menuhin janji aku ke kamu Vice. aku udah ga sedih-sedih lagi. aku udah menuhin janji aku ke kamu sama kayak kamu udah menuhin janji kamu ke aku.
baik-baik ya disana. aku juga disini bakalan baik-baik. aku selalu ingat pesan kamu. hehhe
tapi aku sekarang kangen banget sama kamu :( aku cuma bisa meluk teddy yang kamu kasi dan ngebayangin kalau teddy itu kamu.
you my prince :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar