Pages

Rabu, 23 Juni 2010

bunuh diri di DELAY

aku memandangnya, iya dia! DIA! aduhhh diaa! *nunjuk-nunjuk* DIAAA!! tapi ketika dia menoleh WAAAA!! aku langsung berbalik arah dan memandang arah lain. aku belom bisa memandangnya, dia cowok yang merebut hatiku cowok yang bisa membuatku menyatakan perasaan ku kepadanya dahulu kala 1200SM. aku jarang melihat dia di sekolah, karena dia biasanya nongkrong di toilet wanita *garuk-garuk kepala* toilet cewek lebih tepatnya. ( nyambung ga? ) tapi saat ini waktu ini tempat ini jam ini menit ini detik ini aku bisa melihatnya secara jelas tanpa kerusakan signal sedikit pun. jarang aku bisa melihat pangeran hatiku yang tampan ini sedekat ini, karena maklum dia pacaran sama sahabat dekatku, sahabat eratku -,- ini sungguh membuatku terpukul dan kemarin sempat mengurung diri di kamar.

flashback >>

aku ga nyangka kalau ternyata dia lebih memilih cewek yang lebih cantik dari aku, huhu :'( aku menangis saat itu. hatiku seperti terpukul oleh pukulan gong, hatiku bergetar-getar seperti senar harpa sama seperti pinggangku yang sedang bergetar-getar. "hah?apa ini?" getarannya semakin kuat. aku meraba-raba pinggangku dan aku menemukan sumber getaran ternyata itu hp ku, hp kesayanganku. nokia2120 dengan layar kuning yang sudah langka sekarang. ada sms masuk, yey!! aku berlonjak-lonjak berlompat-lompat sambil menendang-nendang lemari ku karena udah cukup lama ga ada yang sms aku. aku membukanya dan ternyata sms dari pangeran hatiku. spontan aku terduduk lemas dan menangis, aku ga mau kehilangan dia. aku mau mati aja. dan keputusanku kali ini udah bulat aku harus melompat.

aku sekarang berdiri di tempat yang lumayan tinggi, aku deg-degan aku takut melompat dari sini tapi aku juga ga tahan dengan sakit hatiku ini. aku udah membulatkan tekat untuk segera melompat.

"JANGAAAAN!!" teriak adikku yang ge jelas cowok atau cewek karena masih dalam proses penyelidikan. tapi aku udah keburu lompat.

GEDEBUKKK...

sakit banget rasanya, aku gatau kalau mati harus sesakit ini. aku diam dan berpikir, beneran ga ya aku udah mati? aku ingin membuka mata. aku penasaran di surga apa di neraka? aku merasakan angin sepoi-sepoi meniup rambutku. "yess aku di surgaa!" batinku. aku membuka mata dan di depan mukaku terpatri jelas wajah adikku yang belum jelas sedang mengipas-ngipas muka ku. "akhirnya sadar." katanya.

"hah?kamu kok ada di surga?" tanyaku. aku bingung kenapa di surga aku juga berjumpa dengan biang bad mood ini? "surga apaan sih?" tanya nya bingung. dia memasang muka bolot seorang profesor yang sedang berpikir keras mengapa 1+1 harus 2. *membayangkan dengan jari telunjuk di dagu dan mata melirik ke atas*

"aku mau bunuh diri." jawabku polos.
"bunuh diri dengan cara lompat dari lemari? pliss deh." katanya, sekarang spesies adikku ini sudah semakin tidak jelas. "jadi harus lompat darimana?" tanyaku. "dari genteng noh." jawabnya sambil menunjuk genteng rumah kami.

"hah?genteng?ga berani ahh." jawabku. dan aku memutuskan untuk acara bunuh diri ini di DELAY untuk sementara.

<<>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar