Pages

Kamis, 09 September 2010

cinta itu RELA part2

Deg.
Jantungku berdegup kencang. Aku berusaha untuk mencerna kata-kata Sisca tadi. "Oh,itu ceweknya Kak Ray." ada apa ini? Kenapa tiba-tiba aku merasa ada rasa kebencian yang mengalir dalam tubuhku, benci pada cewek itu.
Aku melihat Kak Ray memegang tangannya dan memperkenalkannya kepada Oma. Oma tampak senang dan tersenyum bahagia, bertolak belakang dengan perasaan yang aku rasakan sekarang. Aku masih menatap mereka berdua, setelah berbincang tidak begitu lama dengan Oma. Kak Ray tiba-tiba melihatku, mata kami bertemu. Aku tertegun, tapi Kak Ray tersenyum. Dia membisikkan sesuatu kepada cewek di sebelahnya sambil menunjuk ke arah aku dan Sisca. Gak lama kemudian, Kak Ray dan ceweknya berjalan menuju tempatku dan Sisca.
"Bunga, kenalin ini pacar Kakak." Kata Kak Ray. Aku hanya tersenyum dan berjalan pergi ketika cewek itu memberikan tangannya untuk ku jabat.
Aku tau ini keterlaluan, tapi ini sangat menyakitkan bagiku! Kak Ray gak ngerti apa yang aku rasain! Aku keluar dari rumah Oma menuju taman depan yang lumayan luas. Aku telentang di tengah taman itu, menatap bintang-bintang yang bertaburan di langit biru-hitam diatasku. Aku menarik nafas dalam dan mengeluarkannya keras. Tiba-tiba aku merasakan ada orang yang datang, tapi aku tetap tidak bergeming. Aku tetap diam dan tidak bergerak sampai suara itu mengaggetkan ku.
"Bunga kenapa?" Ternyata yang datang itu Kak Ray. Aku tetap diam dan mencuekkan Kak Ray. "Bunga?" Tanyanya lagi. Aku mendesah nafas berat. "Bunga cemburu!" Jawabku kasar. Kata-kata itu mengalir begitu saja dari mulutku. Kak Ray tertawa pelan dan duduk di sampingku, di atas rumput yang lembut.
"Benar dugaan Kakak." Katanya.
"Apa?" Jawabku masih dengan kasar.
"Kakak udah menduga kok kalau Bunga pasti cemburu kalau Kakak bawa Nadya ke sini."
"Yaudah, kalau udah tau buat Bunga cemburu, kenapa masih di bawa juga?"
"Bunga adik Kakak yang paling cantik. Kakak dan Nadya udah pacaran hampir setahun.."
"Terus? Hubungannya sama Bunga apa?" Jawabku memotong perkataan Kak Ray tadi.
"Makanya denger penjelasan Kakak dulu, Bunga sayang. Kakak sama Nadya baru menjalani hubungan setahun. Sedangkan, hubungan Kakak dan Bunga udah lebih dari setahun. Pasti Kakak lebih sayang sama Bunga daripada sama Nadya dong." Jelas Kak Ray. Sambil ikut menerawang ke atas.
"Tapi Bunga cinta sama Kakak." Lagi-lagi kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulutku, tanpa harus ku pikirkan dulu. Dan sekarang aku ingin menarik kata-kata itu, aku malu. Tapi Kak Ray masih tertawa pelan.
"Bunga ternyata masih kecil ya. Sia-sia udah jauh-jauh kuliah ke New York tapi masih childish gitu." Kata Kak Ray mencoba menggodaku. "Bunga itu gak cinta sama Kakak, Bunga itu cuma sayang sama Kakak. Bunga belum ngerti apa arti cinta sebenarnya." Lanjut Kak Ray.
"Bunga tau apa arti cinta kok, dan Bunga gak anak kecil lagi kak." Jawabku.
"Coba kasi tau Kakak apa arti cinta?" Jawab Kak Ray menantangku. Aku terdiam, sesungguhnya aku gak tau arti cinta itu apa. Akhirnya, Kak Ray angkat bicara lagi.
"Arti cinta yang sebenarnya itu adalah rela, Bunga."
"Maksud Kakak?" Tanyaku dengan bingung.
"Arti cinta itu adalah rela. Rela melihat orang yang kita cintai bahagia dengan orang lain. Menurut Kakak itu adalah arti cinta sebenarnya. Kakak udah menganggap Bunga kayak adik Kakak sendiri. Kakak yakin kok Bunga pasti bahagia dengan orang lain yang lebih baik dari Kakak." Aku beranjak duduk dan menatap Kak Ray, aku menangis lagi. "Bunga ngerti kak. Maafin Bunga ya, kalau Bunga udah childish banget." Kataku dengan air mata menetes. Kak Ray memelukku lagi, dan aku juga memeluknya dengan erat. Aku gak bakal kehilangan Kak Ray. Karena Kak Ray akan selalu ada di sampingku dan aku berharap kalian juga begitu. :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar